Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja

Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Di tengah tantangan geopolitik yang semakin meningkat, Mildef International Technologies, bekerja sama dengan Science Technology Research Institute for Defense (STRIDE) dan Angkatan Bersenjata Malaysia, telah memperkenalkan kendaraan lapis baja revolusioner: TSM-Mildef Tarantula HMAV 4x4. Diluncurkan pada awal tahun 2021,

Tarantula kini menjadi tulang punggung baru dalam strategi pertahanan Malaysia berkat kombinasi kecanggihan teknologi dan desain yang fokus pada keamanan.

Tarantula HMAV adalah kendaraan mobilitas infanteri dengan konstruksi yang dirancang khusus untuk melindungi penumpangnya dari serangan ranjau dan alat peledak improvisasi.

BACA JUGA:Korea Selatan Pertimbangkan Proposal dari Indonesia Tentang Pengurangan Biaya Proyek KF-21 Boramae

BACA JUGA:Jet Tempur F-15QA Ababil dan Revolusi Kekuatan Udara Qatar

Dengan desain lambung berbentuk V, kendaraan ini mampu menampung hingga 10 awak dan penumpang, memastikan mereka aman dalam berbagai kondisi perang.

Kendaraan ini dibangun dengan bobot 14 ton dan dilengkapi mesin turbocharged Caterpillar 7,2 liter yang menghasilkan tenaga hingga 330 kuda dengan torsi maksimum 1.116 Nm, memungkinkan Tarantula mencapai kecepatan maksimum 110 km/jam.

Kemampuan off-road yang luar biasa, dipadu dengan efisiensi bahan bakar yang tinggi dan keandalan dalam segala kondisi, menjadikan Tarantula pilihan utama dalam operasi militer.

BACA JUGA:Tepis Misinterpretasi, Kemhan RI Klarifikasi Isu Pembayaran dalam Proyek Jet Tempur KF-21

BACA JUGA:Indonesia Minta Pemotongan Drastis Dalam Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21

Tarantula 4x4 mematuhi standar NATO STANAG 4569, dengan perlindungan balistik yang memenuhi Level 2, sementara sasis kendaraan sesuai dengan Level 2B dan lambungnya dengan Level 2A.

Senjata utama yang diusung adalah senapan mesin berat 12,7 mm, serta peluncur granat asap yang meningkatkan kapasitas bertahan kendaraan di medan perang.

Pengujian ekstensif kendaraan ini mencakup perjalanan hingga 1.000 km, baik di jalanan biasa maupun medan off-road, serta serangkaian tes ketahanan dan efisiensi yang mengesankan.

BACA JUGA:Swedia Membangun Cakrawala Baru dengan Pesawat Tempur Generasi Mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: