Melacak Jejak Senjata Tradisional Sulawesi Selatan: Kekayaan Budaya yang Tak Ternilai

Rabu 31-01-2024,14:11 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Kota Palopo, bersama dengan 4 kabupaten, yaitu Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, dan Luwu Tengah, siap menyambut status provinsi. 

Kota terbesar, Palopo, yang juga diusulkan sebagai ibukota, memiliki potensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. 

Dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa, Provinsi Luwu Raya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah penduduk Sulawesi Selatan.

Provinsi Bugis Timur

Usulan Provinsi Bugis Timur melibatkan 6 kabupaten, yaitu Bone, Wajo, Sidenreng Rappang (Sidrap), Sinjai, Soppeng, dan Bulukumba. 

Dengan luas wilayah 11.300 kilometer persegi, Provinsi Bugis Timur memiliki potensi besar sebagai entitas otonom baru.

Kota Bone diusulkan sebagai ibukota baru, sementara keberagaman daerah seperti Palattae, Pompanua, Tanruteding, dan Lappariaja akan menjadi daya tarik tersendiri.

Provinsi Tana Toraja

Wacana pembentukan Provinsi Tana Toraja melibatkan tiga kabupaten, yaitu Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa (dari Provinsi Sulawesi Barat). 

Pemekaran ini akan melibatkan pembentukan Kota Makale dan Kabupaten Toraja Barat. 

Dengan pertimbangan ini, Tana Toraja akan menjadi calon ibukota baru. 

Setelah pemekaran, Provinsi Sulawesi Selatan masih akan memiliki luas wilayah 17.721 kilometer persegi, dengan Kota Makassar dan sejumlah kabupaten yang tetap menjadi bagian dari entitas induk.

Dampak Pemekaran Terhadap Sulawesi Selatan

Setelah melakukan pemekaran wilayah, Provinsi Sulawesi Selatan tetap memiliki luas wilayah yang substansial, mencapai 17.721 kilometer persegi. 

Namun, jumlah penduduknya mengalami penurunan menjadi sekitar 5 juta jiwa atau sekitar 65 persen dari sebelum pemekaran wilayah. 

Wilayah tersisa, termasuk Kota Makassar, Kabupaten Pinrang, Barru, Enrekang, Pangkep, Maros, Takalar, Jeneponto, Selayar, Bantaeng, Pare-pare, dan Gowa, akan terus menjadi bagian integral dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Kategori :