Menurut Kukuh, pembangunan, baik itu rumah, sekolah, atau gedung, perlu memperhatikan aspek standardisasi.
"Jika tidak memperhatikan standar, akan berdampak pada keamanan dan keselamatan, seperti risiko ambruk dan rusaknya suatu bangunan yang dapat mencelakai orang di sekitarnya," tegas Kukuh.
Dalam konteks penerapan SNI, Kukuh memberikan penekanan pada beberapa jenis bahan material bangunan yang dianggap krusial untuk diperhatikan ketika membangun konstruksi bangunan.
BACA JUGA:Kepatuhan Pelayanan Publik Pemkot Palembang Zona Hijau, Nilai Tertinggi dari Ombudsman RI Sumsel
Meskipun tidak semuanya diwajibkan, standar ini menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan dalam membangun atau merenovasi rumah, gedung, atau sekolah.
"Ada 440 SNI terkait bahan material bangunan yang telah ditetapkan BSN, termasuk semen, batu bata, baja, pipa, keramik, kaca, cat, genteng, paku, dan lain sebagainya," ungkap Kukuh.
Dengan menetapkan standar melalui SNI, BSN berharap semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya standar dan menggunakan produk yang ber-SNI.
BACA JUGA:Manajemen PT KAI Divre III Palembang Siaga, Identifikasi 35 Titik Rawan Bencana
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Naikan Pajak Sepeda Motor, Pengamat : Beban Masyarakat Semakin Berat
Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan terbebas dari insiden yang bisa mencelakai dan membahayakan keselamatan.
"Kita semua tentu berharap tidak ada peristiwa lagi bangunan ambruk atau roboh. Masalah keselamatan manusia tentu menjadi prioritas kita bersama," pungkas Kukuh.
Melalui dorongan penerapan SNI pada material bahan bangunan, BSN berperan aktif dalam mendukung transformasi menuju bangunan yang aman dan berkualitas di Indonesia.
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya standar, diharapkan setiap konstruksi bangunan, terutama di sektor pendidikan, dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung pertumbuhan berkualitas bagi generasi mendatang.***