NASIONAL, PALPOS.ID-Di tengah perubahan pemandangan udara, Skadron Udara 12 Macan Hitam TNI AU tidak berhenti untuk melangkah maju.
Meskipun pesawat tempur Hawk 100/200 menjadi kendaraan andalan mereka selama bertahun-tahun, kini mereka menghadapi transisi menuju pesawat Rafale yang lebih canggih dari Dassault Aviation Prancis.
Ini bukan sekadar pergantian perangkat, tapi evolusi dari tradisi ke teknologi terkini.
BACA JUGA:Kolaborasi Pindad dan Caracal dalam Menciptakan Senapan Serbu PC 816 V1
BACA JUGA:Senjata Buatan Indonesia yang Berhasil Mendunia
Rafale: Eksplorasi Keunggulan Teknologi
Dengan perangkat lunak dan sistem avionik mutakhir, pesawat Rafale tidak hanya menjanjikan kekuatan militer, tetapi juga memperlihatkan wajah baru dalam dinamika pertempuran udara.
Teknologi radar yang canggih, sensor multispektral, dan sistem kendali yang terintegrasi membuat Rafale bukan sekadar pesawat tempur biasa, melainkan ujung tombak keunggulan dalam strategi pertahanan.
BACA JUGA:Frigat Kelas Thaon Bakal Jadi Frigat Terpanjang untuk TNI AL Jika Dibeli Indonesia
BACA JUGA:Indonesia dan Turki Berkolaborasi Untuk Membuat Rudal Nasional
Hawk 100/200: Legenda yang Tetap Menginspirasi
Meskipun perannya akan digantikan, pesawat Hawk 100/200 tetap menjadi saksi bisu dari sejarah panjang Skadron Udara 12.
Dengan kemampuan manuver yang luar biasa dan kompatibilitas senjata yang luas, Hawk 100/200 telah membuktikan dirinya sebagai mitra setia dalam setiap latihan dan misi tempur.
Meskipun nantinya akan dikirim ke masa pensiun, warisan dan pengabdian mereka tidak akan pernah terlupakan.