Melalui serangkaian ujian yang sangat ketat, mulai dari uji tembak, uji balistik, hingga uji medan di berbagai lokasi di Indonesia dan Turki, serta uji ledakan ranjau, tank Harimau berhasil melewati semua tantangan tersebut dengan hasil yang memuaskan.
Penerimaan sertifikasi dari Angkatan Bersenjata Turki dan TNI menjadi bukti akan keunggulan tank Harimau yang telah memenuhi standar internasional, termasuk standar NATO.
Kolaborasi antara PT Pindad dan FNSS Turki bukan hanya menghasilkan produk unggulan seperti medium tank Harimau, tetapi juga membawa dampak yang luas bagi industri pertahanan Indonesia.
BACA JUGA:Indonesia Memulai Negosiasi Kontrak untuk Dua Kapal Selam Scorpene Evolved
BACA JUGA:TNI AU Akan Tambah Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
Kolaborasi ini sejalan dengan visi PT Pindad untuk menjadi perusahaan global terkemuka di bidang pertahanan dan keamanan serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen industri pertahanan terkemuka di Asia Pasifik pada tahun 2026.
FNSS Turki, sebagai salah satu industri kendaraan militer dan lapis baja terbaik di dunia, telah membuktikan reputasinya dengan produk-produknya yang telah digunakan di sejumlah negara NATO, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.
Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan bagi PT Pindad, tetapi juga memperkuat posisi FNSS sebagai pemimpin dalam industri ini.
BACA JUGA:Medium Tank Harimau Buatan Pindad Dilengkapi Teknologi Terkini
BACA JUGA:Mengubah Paradigma: Indonesia sebagai Pemain Utama dalam Industri Pertahanan ASEAN
Tidak hanya memberikan keuntungan bagi pihak produsen, kehadiran medium tank Harimau juga memberikan manfaat strategis bagi TNI AD dengan memperkuat jajaran pertahanan negara.
Rencana untuk menambah kendaraan tempur dengan drone pengintai dan kendaraan operasional Maung 4x4 menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengadaptasi tuntutan operasi pertempuran yang semakin kompleks.
Dengan pesanan kendaraan operasional Maung 4x4 sebanyak 5.000 unit untuk tahap pertama dan produksi massal dengan target 1.500 unit dalam satu tahun,
BACA JUGA:Pasukan Khusus Jerman Siap dengan Senjata HK 437
BACA JUGA:Rafale F4.1 AU Prancis Mengudara dalam Misi Operasional Perdana
Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri pertahanan nasional serta meningkatkan kemampuan pertahanan negara.