Mengenal Tank Tercanggih T-14 ARMATA Rusia yang Tidak di Terjunkan ke Konflik Ukrania

Minggu 10-03-2024,08:35 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

Memiliki meriam utama SMOOTHBORE 2A82 berukuran 125 mm, yang dilengkapi dengan sistem robotik autoloader untuk pengisian ulang yang cepat.

Dua senjata penghambur peluru, salah satunya berukuran 30 mm yang dikendalikan melalui komputer remote kontrol, untuk menghadapi sasaran musuh yang terbang rendah seperti helikopter, drone, atau pesawat.

3. Sistem Radar dan Robotik

BACA JUGA:Leonardo Memamerkan Helikopter Serang AW249 di Acara DIMDEX 2024

BACA JUGA:Frigat Project 1155 Angkatan Laut Rusia Marshal Shaposhnikov: Kehadiran Megah di DIMDEX 2024

Dilengkapi dengan radar AESA dan KA BAND yang mirip dengan radar yang dimiliki oleh pesawat tempur Sukhoi.

Perangkat lunak militer komunikasi yang canggih memungkinkan T-14 untuk saling melihat 360 derajat dan berkomunikasi antar tank, bahkan spekulasi CNN menyebutkan kemungkinan pengendalian tanpa awak.

Puncak Kekuatan di Parade Hari Kemenangan

BACA JUGA:UAV Siluman Sky Hawk China Melakukan Uji Terbang

BACA JUGA:8 Helikopter Penerbad Latihan Penembakan Senjata Udara Terintegrasi

Pada tanggal 26 April 2015, dalam Parade Hari Kemenangan, Menteri Pertahanan Rusia menyatakan bahwa T-14 adalah alutsista yang paling kuat dan mematikan di dunia, sulit untuk ditaklukkan.

Tank T-14 ARMATA tidak hanya memungkinkan untuk bertempur tanpa awak di dalamnya, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi militer yang lebih maju, menempatkan Rusia sebagai pemimpin dalam inovasi dan kekuatan militer global.

Dalam konteks ini, penggunaan tank Armata di zona konflik di Ukraina telah menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampaknya. Meskipun telah digunakan beberapa kali, tantangan seputar adaptasi dan penggunaan efektif masih menjadi fokus perhatian.

BACA JUGA:GCAP Mengembangkan Desain Konsep Pesawat Tempur Generasi Keenam

BACA JUGA:Bangga: PT Pindad dan FNSS Kolaborasi Menghasilkan Medium Tank Harimau

Sebagai salah satu tank tempur paling canggih, Armata menawarkan potensi baru dalam pertempuran modern. Namun, tantangan seperti biaya produksi dan penyesuaian operasional masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.

Kategori :