Filipina Mengincar KF-21 Boramae Korea Selatan sebagai Jet Tempur Multiperan Generasi Kelima
--
NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam langkah besar menuju modernisasi kekuatan udaranya, Filipina semakin serius mempertimbangkan KF-21 Boramae buatan Korea Selatan sebagai calon utama untuk program Pesawat Tempur Multi-Peran (Multi-Role Fighter/MRF) yang sedang direncanakan.
Jet tempur canggih ini, yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI), telah menarik perhatian pejabat Filipina karena kemampuannya yang tinggi dan potensi untuk meningkatkan kekuatan udara negara tersebut.
Pada Agustus 2022, Kolonel Maynard Mariano, juru bicara Angkatan Udara Filipina (PAF), menyatakan bahwa KF-21 Boramae adalah salah satu kandidat potensial untuk memenuhi kebutuhan MRF Filipina.
BACA JUGA:Dari Poltekad untuk Indonesia: Rol Ex-70, Roket dengan Jangkauan 20 Km
BACA JUGA:KRI Diponegoro-365 Jadi Wadah Pembelajaran dan Pelatihan Stage at Sea Bagi Perwira Wanita Lebanon
Pernyataan ini semakin diperkuat dalam acara DSA 2024 di Malaysia, di mana delegasi Korea Selatan berdiskusi secara intensif dengan pejabat Filipina mengenai kemungkinan ekspor jet KF-21 Boramae dan kapal selam, serta potensi peningkatan pembelian pesawat tempur FA-50.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) dalam pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa telah dilakukan pembicaraan khusus dengan pejabat Filipina, berfokus pada tiga elemen utama: KF-21, FA-50, dan kapal selam.
Kerja sama ini diharapkan dapat berjalan seiring dengan rencana modernisasi militer tiga tahap yang sedang dilaksanakan oleh Filipina.
BACA JUGA:Kedatangan Unit Terakhir Pesawat C-130J Super Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma,
BACA JUGA:Kapal Selam Bertenaga Nuklir: Teknologi Luar Biasa di Balik Kehadirannya di Laut Dalam
KF-21 Boramae, yang saat ini masih dalam tahap uji terbang, dinilai sebagai pesaing kuat untuk memenuhi kebutuhan MRF Filipina, meskipun pendanaan untuk program ini belum disetujui.
“Karena MRF belum mendapat pendanaan, maka KF-21 bisa bersaing dengan baik dalam program ini,” kata Kolonel Mariano.
Ia menambahkan, jika Manila memutuskan hanya mengakuisisi KF-21, maka produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan PAF bisa dimulai pada 2027-2029.
BACA JUGA:China Mengembangkan Kapal Selam Nuklir Mini Type 041
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: