OGAN KOMERING ILIR, PALPOS.ID - Gerakan Tanam Cabai Serentak di Kabupaten OKI untuk Tekan Inflasi dan Dukung Kemandirian Pangan.
Para penyuluh pertanian se Kabupaten OKI melakukan gerakan tanam cabe serentak di seluruh Balai Penyuluhan Pertanian yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Kamis 21 Maret 2024.
Sebanyak 500 bibit cabai ditanam oleh masing-masing Balai Penyuluhan Pertanian pada 18 Kecamatan se Kabupaten OKI.
Tanam serentak ini bertujuan untuk menekan angka inflasi serta menjaga stok ketersediaan cabai yang menjadi biang kenaikan inflasi.
BACA JUGA:Pembentukan Kabupaten Pantai Timur Pemekaran Kabupaten OKI: Tantangan Masa Depan Sumatera Selatan
BACA JUGA:Membangun Kabupaten Pantai Timur di Kabupaten OKI: Harapan dan Tantangan Masa Depan Sumatera Selatan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ir. Sahrul, M. Si mengatakan kegiatan ini merupakan upaya memberi teladan kepada masyarakat serta untuk mendukung kegiatan Sumatera Selatan mandiri dalam hal pangan.
"Kegiatan gerakan penanaman cabai dilakukan di 18 Balai Penyuluh Pertanian yang ada di OKI dengan 500 bibit cabai untuk masing-masing balai. Mudah-mudahan dapat menekan angka inflasi di OKI dan mendukung kegiatan Sumatera Selatan mandiri dalam hal pangan," ujar Sahrul.
Sementara itu, Pj Bupati OKI Asmar Wijaya dalam sambutannya berharap para petani dan masyarakat di OKI harus mandiri dalam hal penanaman cabai ini.
"Saya harap kegiatan ini agar dapat ditindaklanjuti kepada para petani dan juga masyarakat di OKI tidak hanya membeli tetapi harus menjadi produsen cabai, bisa digerakan untuk menanam cabai di rumah. Sehingga kita harapkan produksi cabai meningkat dan ini tentu akan menekan inflasi di OKI," pungkasnya.
BACA JUGA:Kabupaten OKI Borong 3 Kategori Penghargaan Kemenkeu
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Tindaklanjuti Aduan Pelanggaran HAM di Kabupaten OKI
Membangun Kemandirian Pangan Melalui Tanaman Cabe
Gerakan tanam cabe serentak yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian di Kabupaten OKI bukan hanya sekadar kegiatan biasa.
Ini adalah langkah konkret dalam membangun kemandirian pangan, terutama dalam hal produksi cabe yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.