Dengan menanam cabe secara serentak di seluruh Balai Penyuluhan Pertanian, para penyuluh pertanian berperan aktif dalam menyebarkan pengetahuan dan keterampilan kepada petani lokal.
Hal ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan produksi cabai secara lokal, tetapi juga berdampak pada stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan di pasar lokal.
BACA JUGA:Pembentukan Kabupaten Pantai Timur Sumsel Dukung Pemerataan Pembangunan di Kabupaten OKI
BACA JUGA:Rumah Adat Bengkulah, Bukti Kabupaten OKI Tidak Hanya Memiliki Destinasi Wisata Alam
Mengatasi Tantangan Inflasi Melalui Pertanian Lokal
Inflasi adalah masalah yang seringkali mempengaruhi stabilitas ekonomi suatu daerah. Salah satu penyebab inflasi yang signifikan adalah kenaikan harga barang kebutuhan pokok, termasuk cabai.
Dengan melakukan gerakan tanam cabe serentak, Kabupaten OKI mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah inflasi ini.
Dengan meningkatnya produksi cabai secara lokal, diharapkan akan ada peningkatan pasokan cabai di pasar lokal.
Hal ini akan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, yang sering kali menjadi penyebab lonjakan harga saat pasokan menurun.
BACA JUGA:9 Wisata Menarik di Kabupaten OKI untuk Dikunjungi, Nomor 5 Pantai dengan View Pasir Putih
BACA JUGA:FKP 2023, Incubator Anak Muda Kreatif Kabupaten OKI
Dengan demikian, gerakan ini tidak hanya berdampak pada stabilitas harga cabai, tetapi juga pada keseluruhan stabilitas ekonomi daerah.
Mendorong Partisipasi Petani dan Masyarakat Lokal
Kegiatan tanam cabe serentak ini juga menjadi ajang untuk mendorong partisipasi petani dan masyarakat lokal dalam membangun kemandirian pangan.
Melalui sosialisasi dan pembekalan teknis dari para penyuluh pertanian, diharapkan petani dan masyarakat dapat lebih aktif terlibat dalam produksi cabai.
Selain itu, Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan.