Lebih dari itu, sebanyak delapan daerah, termasuk enam kabupaten dan dua kota, telah menyatakan kesediaannya untuk bergabung dengan Provinsi Sumselbar.
Keenam kabupaten yang dimaksud meliputi Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten PALI.
Sementara itu, dua kota yang dijadikan rencana sebagai ibu kota Sumselbar adalah Kota Lubuklinggau dan Kota Pagaralam.
Potensi Ekonomi dan Penduduk Sumselbar
Provinsi baru ini tidak hanya memiliki potensi geografis yang luar biasa, tetapi juga diuntungkan oleh jumlah penduduk yang signifikan.
Dengan lebih dari 2,56 juta jiwa dan luas wilayah mencapai 30,18 ribu kilometer persegi, Sumselbar memiliki landasan yang kuat untuk mengembangkan ekonomi dan infrastruktur yang lebih mandiri.
Dampak Positif Pembentukan Sumselbar
Pembentukan Provinsi Sumselbar akan membawa sejumlah dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian di wilayah tersebut.
Pertama, dengan otonomi yang lebih besar, Sumselbar dapat mengatur sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan lokal.
Kedua, akan tercipta lapangan kerja baru dan peluang investasi yang lebih luas, mengingat potensi ekonomi yang besar dari sektor pertanian, pertambangan, pariwisata, dan industri.
Dukungan Masyarakat dan Pihak Terkait
Rencana pembentukan Sumselbar juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan, baik dari masyarakat setempat maupun pihak terkait di tingkat nasional.
Para pemimpin daerah, tokoh masyarakat, dan akademisi turut berperan dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi tersebut.
Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan perhatian serius terhadap rencana ini, dengan menyiapkan regulasi dan dukungan finansial yang dibutuhkan.
Pembentukan Provinsi Sumselbar bukanlah hal yang sederhana, tetapi dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, impian untuk mewujudkan entitas baru ini dapat menjadi kenyataan.
Hal ini menjadi cerminan semangat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pembangunan di Indonesia.