Usulkan Pembangunan Sekolah Rakyat, Pemkot Prabumulih Siapkan Lahan 10 Hektar

Usulkan Pembangunan Sekolah Rakyat, Pemkot Prabumulih Siapkan Lahan 10 Hektar

Kepala Dinas Sosial Prabumulih, Heriyanto-Foto:dokumen palpos-

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota, H Arlan dan Franky Nasril SKom MM, kembali menunjukkan komitmennya yang kuat dalam mendukung hak pendidikan bagi seluruh warganya, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Salah satu langkah nyata yang kini tengah dilakukan adalah dengan diajukannya usulan dan proposal pembangunan Sekolah Rakyat (SR), yang akan menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan rentan di wilayah Kota Seinggok Sepemunyian.

Hal diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Prabumulih, Heriyanto, kepada awak media saat menghadiri acara penyerahan seragam sekolah gratis bagi pelajar SD dan SMP se Kota Prabumulih, di Gedung kesenian rumah dinas walikota Prabumulih, Senin 14 Juli 2025.

Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa proposal tersebut telah disampaikan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) sebagai bentuk upaya kolaboratif antara pemerintah daerah dan pusat dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan.

BACA JUGA:Walikota Prabumulih Pimpin Apel di RSUD, Tegaskan Pentingnya Profesionalisme Pelayanan Kesehatan

BACA JUGA:Wujudkan Janji Kampanye, H Arlan dan Franky Nasril Bagikan Seragam Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP

“Kita sudah mengusulkan dan masukan proposal ke kementerian (Kemensos),” ungkap Heriyanto.

Dalam usulan itu Pemkot Prabumulih Sekolah Rakyat yang diajukan tidak hanya terbatas pada satu jenjang pendidikan.

Melainkan, seluruh jenjang pendidikan dasar hingga menengah, yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dibangun dalam satu kawasan yang terintegrasi.

Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan sinergi antarlembaga pendidikan, mempercepat layanan pendidikan lintas jenjang, serta memudahkan pengawasan dan pembinaan oleh pihak terkait.

BACA JUGA:Gelar RDP, DPRD Prabumulih: Pemerintah Wajib Usulkan Pengangkatan R3 Menjadi PPPK Paruh Waktu

BACA JUGA:LSM GMPB Kembali Unjuk Rasa di Kantor PHR Zona 4 Prabumulih Tuntut Kewenangan Rekrutmen dan Perbaikan Fasilita

Heriyanto juga memaparkan bahwa Pemkot Prabumulih telah menyiapkan lahan seluas 10 hektar untuk merealisasikan pembangunan Sekolah Rakyat ini.

Lokasi yang dipilih terletak di Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih Selatan, sebuah kawasan yang sebelumnya sempat diwacanakan untuk pembangunan kampus PEM AKA Migas.

“Kita rencananya di Tanjung Raman, yang dulunya direncanakan untuk lokasi pembangunan PEM AKA Migas. Kan dio masih bentuk tanah kan, luasnya sepuluh hektar,” ujar Heriyanto.

Dengan luas area tersebut, Pemkot Prabumulih optimistis Sekolah Rakyat yang akan dibangun mampu menampung ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

BACA JUGA:Polsek Prabumulih Barat Berhasil Amankan Mobil Ayla Milik Warga yang Dicuri dan Digadaikan Mantan Pacar

BACA JUGA:Plt Kadisdikbud Prabumulih Tegaskan MPLS Harus Ramah Anak

Kawasan ini juga dinilai strategis dan masih memungkinkan untuk dikembangkan secara bertahap sesuai kebutuhan.

Lebih lanjut, Kadinsos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, termasuk mereka yang belum pernah bersekolah, putus sekolah, atau mengalami hambatan ekonomi sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Sekolah Rakyat biasanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin, terutama untuk warga tidak mampu yang selama ini belum pernah bersekolah, putus sekolah, dan lainnya,” jelasnya.

Namun untuk saat ini, Heriyanto mengakui bahwa jumlah calon siswa yang akan diterima masih belum bisa ditentukan.

Menurutnya, harus ada proses lebih lanjut seperti pendataan dan verifikasi sebelum menentukan jumlah penerima manfaat dari Sekolah Rakyat tersebut.

Salah satu data awal yang digunakan oleh Dinas Sosial dalam mengajukan proposal ini adalah jumlah keluarga penerima bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH).

Saat ini, sekitar 7000 Kepala Keluarga (KK) di Kota Prabumulih tercatat sebagai penerima PKH, yang dinilai sebagai indikasi kuat tingginya kebutuhan akses pendidikan di kalangan keluarga miskin.

Berdasarkan perencanaan awal yang diajukan, Sekolah Rakyat ini akan terdiri dari 12 Rombongan Belajar (Rombel).

Masing-masing Rombel diproyeksikan menampung antara 25 hingga 30 siswa, baik dari tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Tak hanya sarana dan prasarana fisik, Heriyanto juga menegaskan bahwa persoalan tenaga pendidik juga telah dipikirkan secara matang.

Nantinya, pengajaran di Sekolah Rakyat akan dibantu oleh Satgas (Satuan Tugas) khusus, yang berasal dari Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Prabumulih maupun dari pihak kementerian langsung.

Satgas ini tidak hanya bertugas sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping dan fasilitator yang akan mendampingi siswa dari kalangan rentan agar bisa menyelesaikan pendidikan secara tuntas. (abu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: