Salah satu momen puncak kehadiran Peugeot di Indonesia adalah ketika mereka meluncurkan Peugeot 206 di tahun 2002, yang kemudian dirakit secara lokal dan menjadi salah satu model terlaris.
Namun, kisah kejayaan ini tidak berlangsung lama karena perakitan lokal dihentikan pada 2006 ketika produksi 206 dihentikan.
Mulai 2011, Peugeot kembali mengandalkan impor untuk model-model seperti 207 Sedan, 408, 3008, 5008, dan 2008 dari Malaysia.
BACA JUGA:Dari Skyactiv ke Elektrik: Mazda Meluncurkan EZ-6, Mobil Listrik yang Lebih Futuristik dan Modern
BACA JUGA:Mitsubishi ASX 2023: Transformasi dari Renault Captur ke Ikon SUV Mitsubishi yang Lebih Agresif
Penutupan penjualan ini memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan Peugeot di Indonesia.
Apakah ini benar-benar akhir dari keberadaan Peugeot, atau akan ada kemungkinan brand ini diambil alih oleh perusahaan lain atau bahkan oleh Stellantis secara langsung?
Meski banyak spekulasi, jawaban pasti masih harus kita nantikan.
BACA JUGA:MG VS HEV Gabungan Gaya, Tenaga, dan Teknologi Canggih Harga di Bawah Rp 400 Juta
BACA JUGA:Tampil Lebih Mewah Kelas Atas Mazda CX-3 2024 Berapa Harganya ?
Kehadiran Peugeot telah membentuk bagian dari narasi industri otomotif Indonesia, dan meskipun penjualan telah berakhir, jejak yang ditinggalkan oleh merek ini akan selalu diingat oleh para penggemar dan pengguna setianya.
Dengan komitmen Astra terhadap layanan purna jual, pemilik Peugeot di Indonesia masih dapat menikmati dukungan yang mereka butuhkan untuk menjaga kendaraan mereka tetap beroperasi dengan optimal.
Aspek layanan ini menjadi titik terang dalam sejarah yang mungkin bagi beberapa orang terasa sedih karena berakhirnya penjualan mobil-mobil Peugeot di Indonesia.***