Namun, di balik kejayaan sejarahnya, terdapat sejumlah fakta menarik yang membuat Kabupaten Banjarnegara berbeda dan unik.
Fakta Unik Kabupaten Banjarnegara
Sejarah Nama BanjarnegaraKabupaten Banjarnegara awalnya hanya merupakan sebuah perkampungan bernama Banjar, yang artinya sawah.
Nama ini mencerminkan struktur wilayahnya yang terdiri dari sawah-sawah berpetak. Perkampungan tersebut kemudian berkembang pesat dan dinamai Banjar.
Kyai Ageng Maliu Pertinggi Banjar menjadi pemimpin perkampungan tersebut dan akhirnya, daerah ini diubah menjadi kabupaten, diberi nama Banjarnegara.
Perubahan Hari Ulang TahunAwalnya, Banjarnegara merayakan hari jadi pada tanggal 22 Agustus, yang merupakan tanggal pengangkatan Bupati pertamanya, Raden Tumenggung Dipoyudo IV, pada tahun 1831.
Namun, pada tahun 2019, hari jadi ini diubah menjadi 26 Februari, sesuai dengan penelitian terbaru yang menunjukkan tanggal tersebut sebagai hari jadi yang sebenarnya.
Domba BaturDomba batur, salah satu ternak lokal Indonesia, berkembang di Kabupaten Banjarnegara sejak tahun 1974.
Domba ini merupakan hasil persilangan antara domba merino dengan domba ekor tipis.
Memiliki ciri khas berupa ukuran yang lebih besar dari domba biasa dan tidak memiliki tanduk.
Warna bulunya dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya.
Daerah PertanianBanjarnegara adalah daerah yang subur dan cocok untuk pertanian.
Lahan pertanian sawah mencapai 14.663 hektare, sementara lahan pertanian bukan sawah seperti tegalan mencapai 44.478 hektare.
Potensi pertanian di Kabupaten Banjarnegara meliputi berbagai komoditas seperti padi, jagung, kedelai, kentang, salak, durian, manggis, ikan gurami, lele, patin, nila, sapi, kambing, dan domba.
Dataran Tinggi DiengSalah satu destinasi wisata terkenal di Banjarnegara adalah Dataran Tinggi Dieng.
Terbagi antara Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, tempat ini dikenal sebagai pusat temuan arkeologi dengan sejumlah candi dan sisa-sisa bangunan kuno non-pemujaan serta arca.