NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam suara gemuruh yang menggema di langit pagi, sebuah jet F-16 oranye dan putih meluncur dari landasan Edwards Air Force Base, menandai babak baru dalam evolusi penerbangan militer. Sekretaris Angkatan Udara,
Frank Kendall, hadir tidak hanya sebagai penonton, tetapi sebagai partisipan dalam demonstrasi yang menakjubkan ini: sebuah penerbangan tempur yang dikontrol sepenuhnya oleh kecerdasan buatan (AI), sebuah konsep yang masih terdengar futuristik bagi banyak orang.
Tak ada pilot manusia yang mengendalikan kontrol utama jet tempur ini yang dikenal dengan nama X-62 Vista.
BACA JUGA:Rusia Sukses Jatuhkan Empat Rudal ATACMS AS di Crimea
BACA JUGA:Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K
Meski demikian, kehadiran Kendall di dalam kokpit bukan sekadar simbolis; ini adalah afirmasi kuat tentang komitmen Angkatan Udara AS terhadap integrasi AI dalam operasi militer.
AI, yang telah direvolusi sejak pengenalan teknologi siluman di awal 1990-an, kini berada di ambang menjadi inti dari kekuatan udara Amerika.
Kendall, dalam wawancara dengan The Associated Press yang disiarkan setelah penerbangan, mengatakan, “Ada risiko keamanan jika kita tidak memanfaatkan AI.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Senapan SS Bullpup dari PT Pindad Yang Dilupakan
BACA JUGA:Tak Terlihat vs Tak Tertandingi: Menguji Efektivitas S-400 Melawan F-35
Pada titik ini, kita harus memilikinya.” Komentar ini datang setelah dia mengalami langsung kemampuan luar biasa dari AI yang mengendalikan Vista dalam melakukan manuver canggih dengan kecepatan lebih dari 550 mil per jam, menekankan tubuh dengan lima kali lipat gaya gravitasi.
Tidak mengherankan jika penerbangan ini dilakukan di Edwards AFB, sebuah ikon dalam sejarah penerbangan militer AS.
Tempat di mana Chuck Yeager pertama kali memecahkan kecepatan suara, pangkalan ini telah lama menjadi pusat pengembangan dan uji coba teknologi penerbangan tercanggih.
BACA JUGA:Transformasi Pertahanan: Prancis dan Jerman Berkolaborasi dalam Proyek MGCS