Pendidikan dan Kesejahteraan
Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi prioritas utama.
Pendidikan yang baik akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, layanan kesehatan yang memadai juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pemekaran wilayah Sulawesi Selatan dengan pembentukan Provinsi Bugis Timur merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Bone, dengan potensi ekonomi, sosial, dan budayanya, memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, akan menjadi kunci keberhasilan pemekaran wilayah ini.
Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Dampak Pembentukan 3 Provinsi Otonomi Baru dan Implikasinya.
Provinsi Sulawesi Selatan kembali menjadi perbincangan hangat terkait rencana pemekaran wilayah meskipun moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) masih berlaku.
Dengan luas wilayah mencapai 46.717 kilometer persegi dan populasi lebih dari 9 juta jiwa yang tersebar di 3 kota dan 21 kabupaten, potensi dan tantangan pemekaran ini menarik perhatian banyak pihak.
Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tidak hanya berdampak pada aspek administratif, tetapi juga membawa berbagai implikasi ekonomi, sosial, dan politik.
Rencana pembentukan tiga provinsi baru, yakni Provinsi Luwu Raya, Provinsi Bugis Timur, dan Provinsi Tana Toraja, mengundang diskusi mendalam mengenai keuntungan dan tantangan yang mungkin dihadapi.
1. Provinsi Luwu Raya
Potensi dan Luas Wilayah
Calon Provinsi Luwu Raya diusulkan memiliki luas wilayah sebesar 17.695 kilometer persegi, hampir sebanding dengan Provinsi Sulawesi Barat.
Kota Palopo diangkat sebagai calon ibu kota yang akan bersatu dengan empat kabupaten, yaitu Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, dan Luwu Tengah.