Untuk membiayai Kabupaten Simalungun Hantaran, Pemerintah Kabupaten Simalungun menganggarkan Rp 5 miliar per tahun selama tiga tahun berturut-turut yang akan ditampung dalam APBD Kabupaten Simalungun.
Bupati Simalungun, Zulkarnain Damanik, menyatakan bahwa pembiayaan ini penting untuk memastikan transisi yang lancar dan mendukung pembangunan di wilayah baru tersebut.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Karo Kabupaten Paling Tajir Daerah Otonomi Baru Provinsi Toba Raya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Dua Kabupaten Paling Tajir Daerah Otonomi Baru Provinsi Toba Raya
Potensi dan Tantangan Pemekaran Kabupaten Simalungun Hantaran
Pemekaran wilayah selalu membawa berbagai potensi dan tantangan. Kabupaten Simalungun Hantaran memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi, infrastruktur, dan pelayanan publik.
Berikut adalah beberapa potensi dan tantangan yang perlu diperhatikan:
Potensi Pemekaran
Pengembangan Infrastruktur
Pemekaran wilayah memungkinkan adanya fokus lebih besar pada pengembangan infrastruktur di wilayah baru. Jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya dapat dibangun dan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Usulan Pembentukan 12 Kabupaten dan Kota Otonomi Baru
Peningkatan Pelayanan Publik
Dengan pemekaran, pelayanan publik dapat lebih efisien dan merata. Pemerintah daerah baru dapat lebih fokus dalam memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi kepada masyarakat.
Pengelolaan Sumber Daya Alam
Wilayah Kabupaten Simalungun Hantaran memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pemekaran dapat meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.