Kecamatan Dawuan dan Kasokandel sudah menjadi pusat industri yang berkembang pesat, dengan berbagai perusahaan dan pabrik yang beroperasi di wilayah tersebut.
Potensi ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kadipaten nantinya.
Peran Tokoh Masyarakat dalam Pemekaran
Peran tokoh masyarakat sangat penting dalam proses pemekaran ini. Asep Slamet, seorang pengurus Kadin Provinsi Jawa Barat, adalah salah satu tokoh yang aktif mengadvokasi pembentukan Kota Kadipaten.
Ia percaya bahwa Kadipaten memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kota otonom yang maju dan sejahtera.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Sembilan Kecamatan Gabung Daerah Otonomi Baru Kabupaten Bantal Cimale
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Bandung Timur
“Makanya warga dan tokoh masyarakat terus berjuang untuk pembentukan Kota Kadipaten sebagai kota otonomi,” tegas Asep Slamet.
Pendapat dari Berbagai Kalangan
Selain dukungan dari tokoh masyarakat, pemekaran ini juga didukung oleh berbagai kalangan, termasuk mantan Camat Kadipaten, Usup Supriyadi.
Ia menilai potensi ekonomi Kadipaten sangat besar dan dapat menjadi sumber PAD yang jelas bagi kota otonom baru.
“Apalagi nantinya jika Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Kasokandel bergabung. Sebab dua kecamatan itu juga sudah menjadi kawasan industri di Majalengka,” ungkap Usup Supriyadi.
Strategi Pengembangan Kota Kadipaten
Jika pemekaran ini terealisasi, rencana pengembangan Kota Kadipaten harus mencakup beberapa aspek penting: