Partisipasi aktif para WBP dalam acara yang berskala besar seperti peringatan HANI ini juga diharapkan dapat merubah persepsi masyarakat terhadap mereka.
Stereotip negatif terhadap WBP seringkali menjadi penghalang dalam proses reintegrasi sosial mereka setelah menjalani hukuman.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Gelar Pra-Rekonsiliasi Penyelarasan Data Laporan Keuangan dan BMN
Namun, melalui penampilan mereka yang memukau, mereka tidak hanya menghibur hadirin tetapi juga memberikan inspirasi bahwa setiap orang pantas mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.
Ilham Djaya menekankan pentingnya pembinaan kepribadian dan pengembangan bakat di dalam sistem pemasyarakatan.
"Kunci dari pembinaan di lapas adalah untuk membentuk pribadi baru yang dapat diterima kembali di masyarakat dengan berbagai potensi dan keterampilan yang mereka miliki," paparnya dengan tegas.
BACA JUGA:Pastikan Kualitas Layanan Bantuan Hukum di Lapas, Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel siapkan pelayanan keimigrasian kepulangan jemaah haji
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini mengangkat tema "Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar".
Dalam tema ini, kehadiran penari dari Lapas Perempuan Palembang tidak hanya menjadi bagian dari agenda acara tetapi juga menjadi bukti komitmen dari Kemenkumham Sumsel dan seluruh jajaran untuk terus meningkatkan pelayanan dan menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih manusiawi.
Ini bukan kali pertama bagi warga binaan Lapas Perempuan Palembang untuk tampil di luar lapas.
BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev di UKK Musi Banyuasin
"Prestasi mereka harus menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mendukung upaya-upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang lebih luas," ungkap Ilham dengan harapan bahwa partisipasi mereka dalam berbagai acara dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Dengan penampilan yang memukau dan pesan yang mendalam, WBP Lapas Perempuan Palembang telah mengukuhkan posisi mereka tidak hanya sebagai warga binaan, tetapi juga sebagai individu yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.