BACA JUGA: DJKI Evaluasi Layanan Pendaftaran Merek Pada Kemenkumham Sumsel
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Tandatangani PKS Dengan Bank Tabungan Negara Cabang Palembang
Selain itu, lembaga-lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Serta lembaga penelitian dan universitas juga harus berperan aktif dalam mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan melindungi sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional yang dimiliki Indonesia.
Setelah penandatanganan traktat ini, langkah selanjutnya adalah menyelaraskan regulasi nasional dengan ketentuan yang diatur dalam WIPO Treaty on GRTK.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev PEKPPP di UPT
Ini akan melibatkan revisi undang-undang yang ada, termasuk Undang-Undang Paten, serta penyusunan peraturan pelaksana yang lebih spesifik.
Selain itu, diperlukan pula peningkatan kapasitas institusi dan sumber daya manusia yang terlibat dalam sistem kekayaan intelektual.
Dalam hal ini, kerja sama dengan WIPO dalam bentuk on the job training dan pengembangan IP Academy akan sangat membantu.
BACA JUGA:Pastikan Kualitas Layanan Bantuan Hukum di Lapas, Kemenkumham Sumsel Lakukan Monev
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel siapkan pelayanan keimigrasian kepulangan jemaah haji
Yasonna juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam proses ini.
"Kita harus bekerja sama dan berkolaborasi untuk memastikan bahwa implementasi WIPO Treaty on GRTK dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia," tutup Yasonna.
Dengan langkah strategis ini, Indonesia berharap dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kekayaan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional, serta mendorong inovasi yang berkelanjutan demi kemajuan bangsa. ***