Mengapa Mitsubishi Pajero Generasi Ketiga Menjadi Incaran Pecinta SUV di Indonesia?

Rabu 07-08-2024,13:27 WIB
Reporter : Koer
Editor : Erika

Generasi ketiga Pajero diluncurkan pada 2 Agustus 1999 dan direncanakan untuk digantikan pada musim gugur tahun 2006.

BACA JUGA:Toyota GR Corolla Facelift: Peluncuran dengan Perubahan Signifikan

BACA JUGA:BYD Atto 3 Advanced: Inovasi Kendaraan Listrik Canggih yang Memikat di GIIAS 2024

Pada tahun 2003, Mitsubishi memberikan sedikit facelift pada model ini, meningkatkan tenaga mesin 3,0 L menjadi 130 kW (180 PS; 170 hp) dan mesin 3,5 L menjadi 162 kW (220 PS; 217 hp) di pasar Jepang.

Mesin diesel 2,8 L digantikan oleh mesin injeksi langsung 16-katup baru berkapasitas 3,2 L dengan tenaga 120 kW (160 PS; 160 hp).

Kesuksesan dan Warisan

Produksi Pajero generasi ketiga berakhir secara global pada tahun 2006, namun tetap tersedia di pasar China hingga tahun 2011.

BACA JUGA:Aion Hyper SSR Sportcar Listrik Terkencang Buat Supercar Terkenal Was-was

BACA JUGA:Aliansi Strategis Nissan, Mitsubishi, dan Honda Siap Melawan Dominasi Produsen Mobil China

Generasi ini tidak hanya menandai kemajuan teknologi, tetapi juga memperkuat reputasi Mitsubishi dalam menghasilkan kendaraan yang tangguh dan inovatif.

Di Indonesia, meskipun model ini jarang ditemui di jalanan, Pajero generasi ketiga tetap menjadi incaran para penggemar SUV.

Desain modern, teknologi canggih, dan performa yang handal membuatnya tetap diminati, meskipun sudah tidak diproduksi lagi.

Pajero generasi ketiga adalah simbol komitmen Mitsubishi terhadap inovasi dan durabilitas yang menjadi ciri khas dari SUV legendaris ini.

Kategori :