PALPOS.ID - Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Arah Dukungan Partai Beringin Dalam Pilkada Bisa Berubah.
Berita mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar pada 10 Agustus 2024 telah menggemparkan dunia politik Indonesia.
Keputusan mendadak ini tidak hanya menciptakan kekosongan di pucuk pimpinan partai, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan dukungan partai terhadap calon-calon kepala daerah yang akan berlaga dalam Pilkada Serentak 2024.
Reaksi Terhadap Pengunduran Diri Airlangga
Pengunduran diri Airlangga menjadi topik hangat di kalangan politisi dan pengamat politik.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Partai Golkar: Fokus di Pemerintahan atau Ada Agenda Lain?
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa keputusan ini berpotensi mengubah peta politik Pilkada 2024.
Hasto menyatakan bahwa perubahan ini terutama akan terjadi di daerah-daerah dengan populasi padat, di mana kepentingan politik dan kekuasaan sangat kuat.
“Pilkada serentak ini sangat penting karena tidak akan ada lagi Pilkada dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, banyak pihak yang melihatnya sebagai landasan kekuasaan untuk kepentingan Pemilu 2029,” ujar Hasto dalam pernyataannya di kawasan Senayan, Jakarta, pada 11 Agustus 2024.
Meskipun demikian, Hasto tidak secara spesifik menyebutkan daerah mana saja yang kemungkinan besar akan mengalami perubahan peta politik pasca-mundurnya Airlangga.
BACA JUGA:Partai Golkar Digoyang Isu Munaslub: Airlangga Hartarto Tegaskan Munas Golkar Sesuai Jadwal
BACA JUGA:Resmi, Partai Golkar Usung Hj Lucianty dan Syaparuddin di Pilkada Muba 2024
Namun, ia menegaskan bahwa dampaknya bisa sangat signifikan, terutama dalam Pilkada tingkat provinsi.
Respon DPD Golkar dan Keyakinan Terhadap Soliditas Partai