PALPOS.ID - Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Dewan Pakar Dorong Jokowi Jadi Ketum Partai Beringin.
Pengunduran Diri Airlangga Hartarto: Perubahan Besar di Partai Golkar
Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar telah menciptakan gelombang besar dalam dunia politik Indonesia.
Keputusan ini tidak hanya mengejutkan para kader partai berlambang pohon beringin, tetapi juga memicu spekulasi mengenai arah baru yang akan diambil oleh Golkar, salah satu partai politik tertua dan terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Pertanda Kekuatan Besar Bermain di Balik Layar?
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Ahmad Doli Kurnia Tegaskan Bukan Terseret Kasus Korupsi
Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, memimpin Golkar sejak 2017.
Selama masa kepemimpinannya, Airlangga berhasil menjaga stabilitas internal partai dan memposisikan Golkar sebagai salah satu kekuatan utama dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, pengunduran dirinya ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar dan apa yang mungkin terjadi selanjutnya bagi Golkar.
Dewan Pakar Golkar Dorong Jokowi Jadi Ketua Umum
Salah satu reaksi yang paling menarik dari pengunduran diri Airlangga adalah dorongan dari anggota Dewan Pakar Golkar, Ridwan Hisjam, agar Presiden Jokowi mengambil alih posisi Ketua Umum partai.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar: Spekulasi, Tekanan, dan Implikasi Politik
Menurut Ridwan, Jokowi adalah sosok yang paling tepat untuk memimpin Golkar ke depan karena dianggap telah melaksanakan ajaran-ajaran Golkar dalam kepemimpinannya.
Ridwan menyatakan bahwa Jokowi, meskipun secara formal tidak pernah menjadi kader Golkar, sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari kelompok golongan yang diwakili oleh Golkar, terutama dari kalangan pengusaha.