“Sumur BNG-59 sendiri berhasil menghasilkan setara dengan 2.858 BOEPD (barrel oil equivalent per day) atau 1.093 persen dari target awal sebesar 261 BOEPD.
BACA JUGA:Sumur GNK-82 dan GNK-071 Berhasil Tingkatkan Produksi Minyak Pertamina EP Prabumulih Field
BACA JUGA:Pertamina EP Prabumulih Field dan Permira Gelar Seminar Internasional Daur Ulang Sampah
Capaian ini tentu menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan PHR Zona 4,” ucapnya.
Selain itu kata Reza Nur Ardianto, potensi cadangan migas di struktur Benuang saat ini diperkirakan mencapai 1.230 BSCF (billion standard cubic feet) gas dan 128,47 juta barel minyak.
Hingga Agustus 2024, PHR Zona 4 telah melakukan tajak pengeboran sebanyak 33 sumur dengan tingkat kesuksesan pengeboran yang mencapai 114 persen, sebuah capaian yang sangat signifikan.
Senior Manager DWI Zona 4, Sapto Edi Nugroho, memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat atas keberhasilan pengeboran di sumur BNG-H1/BNG-59.
Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari komitmen tim Drilling Zona 4 untuk terus meningkatkan kualitas pengeboran,
Memperkuat kolaborasi, dan menunjukkan profesionalisme dalam menyelesaikan rencana kerja pengeboran di Zona 4, mulai dari perencanaan hingga evaluasi akhir.
“Berbagai tantangan dalam operasi pengeboran berhasil diatasi berkat upaya yang efektif dan efisien dari perwira Pertamina di Zona 4,
Memungkinkan sumur BNG-H1/BNG-59 diselesaikan lebih cepat dari rencana dengan biaya sebesar 5,8 juta USD, atau 7,6 persen lebih rendah dari anggaran awal,” jelas Sapto Edi Nugroho.
BACA JUGA:SKK Migas Luncurkan Inovasi Teknologi SPEKTRUM di Pre IOG SCM Summit
Sementara, General Manager Zona 4, Djudjuwanto, menegaskan bahwa PHR Zona 4 berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi migas di wilayah Sumatera Selatan dengan mengutamakan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan tata nilai AKHLAK.