Bahlil Lahadalia Menguat Sebagai Calon Tunggal Ketua Umum Golkar: Partai Beringin Menyongsong Era Baru

Senin 19-08-2024,09:51 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

“Saya yakin beliau memenuhi secara baik dari segi persyaratan, pengalaman beliau sebagai pengurus DPD Provinsi Papua. InsyaAllah beliau juga mendapatkan dukungan dari para pengurus DPD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia,” kata Ace.

Rapimnas dan Munas Golkar: Penentu Masa Depan Partai Beringin

Partai Golkar akan menggelar Rapimnas dan Munas XI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, selama dua hari, pada 20-21 Agustus 2024. 

Rangkaian acara ini akan menjadi momen penting bagi partai untuk menentukan arah kebijakan serta pemimpin baru yang akan membawa Golkar ke masa depan.

Ketua Penyelenggara Rapimnas dan Munas Golkar, Bambang Soesatyo, alias Bamsoet, menjelaskan bahwa Rapimnas akan diselenggarakan pada pagi hari tanggal 20 Agustus, yang kemudian dilanjutkan dengan Munas. 

Pada hari kedua, Rabu 21 Agustus, pemilihan ketua umum Golkar pengganti Airlangga akan dilakukan.

Undangan untuk Jokowi dan Prabowo

Dalam rangkaian Rapimnas dan Munas tersebut, Partai Golkar juga akan mengundang Presiden Joko Widodo serta presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

Kehadiran dua tokoh penting ini diharapkan dapat memberikan legitimasi serta dukungan moral bagi partai dalam proses transisi kepemimpinan yang tengah berlangsung.

“Kami panitia penyelenggara atas arahan dari Plt ketua umum Golkar (Agus Gumiwang Kartasasmita), kami undang Pak Presiden Jokowi dan juga presiden terpilih Prabowo,” ujar Ace.

Golkar di Bawah Kepemimpinan Baru

Munas Golkar pada 21 Agustus mendatang akan menentukan Ketua Umum baru yang akan menjabat selama lima tahun ke depan. 

Jika Bahlil Lahadalia terpilih, ini akan menjadi awal dari era baru bagi Partai Golkar. 

Bahlil, dengan latar belakangnya yang kuat di bidang investasi dan ekonomi, diharapkan dapat membawa visi baru yang dapat mengangkat kembali popularitas dan pengaruh Golkar di kancah politik nasional.

Intinya, Partai Golkar dengan segala dinamika dan tantangannya, kini bersiap untuk menyongsong masa depan baru di bawah kepemimpinan yang baru. 

Mundurnya Airlangga Hartarto dan mencuatnya Bahlil Lahadalia sebagai calon kuat Ketua Umum, mencerminkan kebutuhan partai untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. 

Kategori :