Geram! Aliansi Sungai Lalan Ancam Duduki Kantor Gubernur Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

Selasa 27-08-2024,17:21 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Dampak Ekonomi dari Lumpuhnya Sungai Lalan

Robohnya Jembatan P6 pada 26 Juli 2024 telah membawa dampak buruk bagi perekonomian di sepanjang jalur Sungai Lalan.

Sungai ini merupakan urat nadi bagi distribusi barang dan komoditas di wilayah tersebut, termasuk hasil pertanian, perikanan, dan berbagai barang dagangan lainnya. 

BACA JUGA:Pj Bupati Muba Imbau Pihak Perusahaan Segera Perbaiki Jembatan Ambruk ditabrak Tongkang Batu Bara

BACA JUGA:PLN Laporkan Kondisi Kelistrikan di Lalan Pasca Jembatan Ambruk Kembali Normal

Sejak jembatan tersebut roboh, akses sungai menjadi terblokir, menyebabkan terhentinya aktivitas ekonomi yang vital bagi masyarakat setempat.

“Sudah sebulan lebih jalur ini terblokir, 100 kapal tongkang terjebak, dan ribuan warga terancam kehilangan pekerjaan. Ini bukan hanya kelalaian, tapi kejahatan terhadap rakyat!” seru Fadrian di hadapan ribuan massa yang berkumpul di depan Kantor Gubernur. 

Situasi ini, menurut Fadrian, tidak hanya menghantam perekonomian lokal tetapi juga mengancam mata pencaharian ribuan keluarga yang bergantung pada kelancaran jalur sungai tersebut.

Tuduhan Sabotase dan Motif Tersembunyi

Tidak hanya itu, massa juga melontarkan tuduhan serius terhadap pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. 

BACA JUGA:Jembatan di Lalan Putus, Pemkab Muba Pertegas Kapal Angkut Batu bara Harus Bertanggungjawab

BACA JUGA:Gerak Cepat, Kominfo Bersama Tim Telkomsel Lakukan Recovery Kabel Optik di Jembatan

Mereka menduga bahwa ada motif tersembunyi di balik lambannya respon pemerintah dalam menangani krisis ini. 

Menurut Vibi, Koordinator Lapangan, terdapat indikasi bahwa pemerintah dengan sengaja menunda proses pemulihan jalur sungai.

“Kami mencium adanya tindakan sabotase ekonomi rakyat. Jika pemerintah tidak segera bergerak, kami akan menduduki kantor ini sampai tuntutan kami dipenuhi,” ancam Vibi dalam orasinya. 

Tuduhan tersebut semakin memperkeruh suasana, menambah ketegangan antara massa dan aparat pemerintah yang bertanggung jawab.

Kategori :