Kearifan Lokal Hingga Kelezatan Kuliner Nusantara : Inilah Asal Usul Nama Tempoyak!

Rabu 04-09-2024,11:31 WIB
Reporter : Diansyah
Editor : Romi

Selanjutnya, daging durian tersebut dihaluskan dan dibiarkan dalam wadah tertutup di suhu kamar selama beberapa hari. 

Proses fermentasi ini penting untuk mengembangkan rasa asam dan aroma yang unik. 

Selama fermentasi, mikroorganisme seperti bakteri asam laktat bekerja untuk mengubah kandungan gula dalam durian menjadi asam. 

BACA JUGA:Resto Dapur Kelinci, Sajikan Menu dari Kelinci yang Lezat Serta Memanjakan Lidah

BACA JUGA:Nikmati Kopi Enak dan Murah di THE 1O1 Palembang Rajawali, Ada Banyak Varian

Proses ini tidak hanya mengubah rasa, tetapi juga memberikan tekstur yang lebih kental pada tempoyak.

Setelah beberapa hari, tempoyak siap untuk digunakan. 

Tempoyak biasanya memiliki warna kuning pucat hingga kekuningan dan memiliki aroma durian yang sangat kuat. 

Rasa tempoyak bisa bervariasi tergantung pada lamanya fermentasi dan jenis durian yang digunakan.

BACA JUGA:Mengungkap Rahasia di Balik Camilan Indonesia: 6 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Bukan 2 Jam, Bikin Rendang Daging Hanya 20 Menit, Dagingnya Empuk Rasanya Bikin Ketagihan

Tempoyak dalam Kuliner Nusantara

Tempoyak adalah bahan yang sangat serbaguna dalam kuliner Nusantara. 

Di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan, tempoyak sering digunakan sebagai bumbu atau bahan tambahan dalam berbagai hidangan. 

Salah satu penggunaan tempoyak yang populer adalah sebagai sambal atau pelengkap makanan.

BACA JUGA:Sensasi Gurih dan Renyah Tahu Aci Ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Cemilan Sore

Kategori :