BACA JUGA:Toyota Corolla DX KE70: Ikon Retro yang Tetap Diminati di Dunia Otomotif Indonesia
BACA JUGA:Chery Rilis Omoda 5 Facelift di Rusia, Apa Saja Perubahan Besarnya?
Tidak heran jika mobil ini sering kali digunakan dalam ajang balap trackday, karena stabilitasnya tetap terjaga meski dipacu pada kecepatan tinggi.
Ukuran kaca yang lebar di bagian depan dan belakang juga memberikan visibilitas yang maksimal, memudahkan pengemudi saat menavigasi jalanan.
Jika berbicara soal teknologi, Mazda Astina benar-benar melangkah jauh di depan.
Di kala mobil-mobil lain masih menggunakan spidometer analog, Astina sudah dibekali dengan sistem spidometer digital, suatu hal yang sangat jarang ditemui pada mobil keluaran 90-an.
BACA JUGA:BMW E30: Dari Lintasan Balap ke Layar Perak, Ikon yang Abadi
BACA JUGA:Suzuki Sidekick: Sang Legenda SUV Entry-Level yang Tetap Dicintai dari Era 90-an
Tampilan digital ini, yang menyerupai desain pada motor modern, memberikan sentuhan futuristik.
Takometer berbentuk bar dan angka spidometer yang muncul di layar LCD monokrom menciptakan kesan bahwa mobil ini benar-benar berasal dari masa depan.
Fitur wiper belakang juga menjadi salah satu keunggulan yang patut disoroti.
Bagi pengemudi di Indonesia yang sering berhadapan dengan cuaca hujan, fitur ini sangat membantu menjaga visibilitas saat melaju.
BACA JUGA:Genesis G80 Electrified: Sedan Mewah Ramah Lingkungan di Balik Kesuksesan KTT G20 Bali
BACA JUGA:RIDDARA, Pikap Listrik Masa Depan: Teknologi Mutakhir untuk Pecinta Alam dan Petualangan
Sementara mobil-mobil lain pada zamannya masih minim dengan teknologi serupa, Astina sudah memikirkan kenyamanan dan keamanan pengemudinya melalui detail-detail seperti ini.
Mazda Astina dibekali mesin BP05 berkapasitas 1.800 cc DOHC, yang mampu menghasilkan tenaga 102 HP pada 5.500 rpm dan torsi 150 Nm pada 4.000 rpm.