Angka-angka ini mungkin terdengar biasa saja untuk standar mobil sport modern, tetapi pada masanya, performa ini sangatlah impresif.
Mesin ini sanggup melesatkan Astina hingga kecepatan lebih dari 200 km/jam, terutama pada varian di New Zealand, yang memang terkenal dengan spesifikasi performa yang lebih tinggi.
BACA JUGA:NETA GT Siap Hadir dengan Performa Menggoda
BACA JUGA:75 Tahun Unimog: Evolusi Truk Legendaris yang Menaklukkan Segala Medan yang Paling BrutalDengan transmisi manual 5 percepatan, Mazda Astina menawarkan pengalaman berkendara yang sangat sporty.
Posisi pedal gas, rem, dan kopling yang rapat memungkinkan pengemudi untuk melakukan teknik "left foot braking" dengan lebih mudah, sebuah gaya berkendara yang umum digunakan para penggemar drifting dan balap.
Mesinnya yang responsif, terutama pada putaran bawah, memberikan sensasi akselerasi yang cepat, membuat mobil ini terasa gesit dan lincah di jalanan.
Namun, performa mesin yang tinggi ini diikuti dengan konsumsi bahan bakar yang tidak bisa dibilang irit.
BACA JUGA:Nostalgia Pikap Chevrolet LUV: Kendaraan Klasik dengan Daya Tahan Luar Biasa
BACA JUGA:Elegansi dan Teknologi dalam Satu Paket: Mazda MX-30 Siap Hadir di Indonesia
Dengan teknologi yang belum sepenuhnya mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, Mazda Astina dikenal cukup boros, terutama saat dipacu dalam kecepatan tinggi.
Meskipun demikian, konsumsi bahan bakarnya masih bisa diatur dengan gaya berkendara yang hemat.
Di balik segala keunggulan yang ditawarkan, Mazda Astina juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam hal perawatan.
Reputasi sebagai mobil yang "rewel" dan ketersediaan suku cadang yang terbatas sering kali menjadi alasan mengapa banyak orang ragu untuk memilikinya.
BACA JUGA:Sentuhan Eksklusif BMW i7: Two Tone Paint Lokal Kini Hadir di Indonesia
Namun, kenyataannya, perawatan yang diperlukan tidak serumit yang dibayangkan, asalkan dilakukan dengan tepat dan rutin.