BACA JUGA:Pj Bupati Muba Imbau Pihak Perusahaan Segera Perbaiki Jembatan Ambruk ditabrak Tongkang Batu Bara
BACA JUGA:Jembatan di Lalan Putus, Pemkab Muba Pertegas Kapal Angkut Batu bara Harus Bertanggungjawab
Ini membuat investor semakin waspada terhadap potensi peningkatan pasokan minyak yang dapat menyebabkan harga turun lebih jauh lagi.
Harga Komoditas Lain: Batu Bara, CPO, Nikel, dan Timah
Selain minyak mentah, harga komoditas lain seperti batu bara, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), nikel, dan timah juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada penutupan perdagangan Jumat.
Harga Batu Bara Pada perdagangan Jumat, harga batu bara naik tipis sebesar 1,30%, menjadi USD 145,50 per ton untuk kontrak pengiriman Oktober 2024 di bursa ICE Newcastle (Australia).
Kenaikan ini mencerminkan permintaan yang masih stabil di pasar global, meskipun tantangan dari transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan terus membayangi industri batu bara.
BACA JUGA:Muhammadiyah Terima Tantangan Pengelolaan Tambang Batu Bara: Muhadjir Effendy Pimpin Tim
BACA JUGA:Pengusaha Batu Bara Sukses Tanpa Lulus Sekolah: Kisah Inspiratif Empat Raja Batu Bara Indonesia
Harga CPO Harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan pada penutupan perdagangan pekan ini. Di Bursa Malaysia, harga CPO turun 0,93% menjadi MYR 4.243 per ton.
Penurunan harga ini dipicu oleh penurunan permintaan global serta adanya ketidakpastian di pasar komoditas terkait kebijakan perdagangan dari negara-negara pengimpor utama seperti India dan China.
Harga Nikel Berbeda dengan batu bara dan CPO, harga nikel mengalami kenaikan di penutupan pekan ini. Berdasarkan data dari London Metal Exchange (LME), harga nikel naik sebesar 1,90%, menjadi USD 16.996 per ton.
Kenaikan harga nikel ini sebagian besar dipicu oleh permintaan yang kuat dari industri baterai dan kendaraan listrik, di mana nikel merupakan salah satu bahan utama.
Harga Timah Harga timah juga mengalami kenaikan di penutupan perdagangan Jumat, dengan kenaikan sebesar 1,47%, menjadi USD 32.913 per ton di LME.
Kenaikan ini disebabkan oleh pasokan yang terbatas dan permintaan yang kuat dari industri elektronik global, yang terus membutuhkan timah untuk produksi komponen-komponen penting.
Kesimpulan: Pasar Komoditas yang Fluktuatif