Horee, Pemerintah Kaji Harga 3 Jenis BBM Ini Turun

Horee, Pemerintah Kaji Harga 3 Jenis BBM Ini Turun

Aturan baru pembelian BBM bersubsidi, pembelian solar dan pertalite tahun 2023 makin diperketat.--

JAKARTA, PALPOS.ID- Turunnya harga minyak mentah dunia, membuat pemerintah saat ini sedang mengkaji penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Saat ini, harga minyak mentah dunia terjun bebas. Sempat berada pada titik terendah pekan lalu yakni USD 71 per barel.

Pada perdagangan hari Jumat 23 Desember 2022, harga minyak light sweet West Texas Intermediate juga ditutup melemah 1 persen  menjadi USD 77.49 per barel.

BACA JUGA:Bahan Bakar CNG Pengganti BBM Pertalite Selain Irit juga Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Ayo Tinggalkan BBM Pertalite dan Beralih ke CNG Sepeda Motor Bisa Irit Rp6.9 Juta Pertahun

Sedangkan harga minyak light sweet West Texas Intermediate juga ditutup melemah 1 persen  menjadi USD 77.49 per barel. 

Dan harga minyak Brent tercatat USD 80.98 per barel, turun USD 1.22 atau 1 persen dibandingkan posisi kemarin. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, harga BBM non subsidi seperti Pertamina Dexlite, Dexlite dan Pertamax Turbo 98 memang sudah naik sejak 1 Desember 2022 lalu.

BACA JUGA:4 Cara Cek Penerima Bansos PIP dari Kemendikbudristek, Gampang Kok!

BACA JUGA:5 Jenis BBM Bensin Pertamina, Pilih yang Cocok Dengan Kendaraan Anda

Dengan adanya kajian ini, kemungkinan 3 jenis BBM Pertamina tersebut juga bisa turun.  BBM jenis Pertamax  sendiri sudah lama  tidak mengalami perubahan harga.

Sementara itu, Kementerian ESDM juga sudah mengeluarkan aturan baru BBM berlaku 1 Januari 2023.

BACA JUGA:Tahun 2023, Aturan Baru BBM Subsidi Diterapkan. Ini Cara Untuk Beli Solar dan Pertalite !

BACA JUGA:Aplikasi Belajar Bahasa Asing yang Aman, No.5 Bisa Sekalian Nyari Jodoh

Sementara itu, 6 hari kedepan atau mulai 1 Januari 2023 terdapat 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di wilayah Indonesia.

3 jenis BBM yang dilarang itu adalah BBM dengan kadar oktan rendah. Meskipun secara umum sudah tidak lagi beredar, tapi dibeberapa wilayah Indonesia diantara BBM itu masih dijualbelikan.

Di wilayah tertentu di Indonesia masih ada yang menjual BBM dengan kadar oktan RON 87 dan RON 88 atau Premium.

BACA JUGA:Mengenal Tanaman Marasi yang Kaya Manfaat, Apa Saja?

BACA JUGA:Malas Jalan Kaki Bisa Sebabkan Kematian. Simak Penjelasannya !

Begitupun dengan Revvo 89 yang memiliki kadar oktan 89 juga masih dijual dibeberapa SPBU milik perusahaan swasta PT VIVO Energy Indonesia. 

Disisi lain,  pembelian bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis solar dan pertalite bakal makin diperketat.

Pasalnya, saat ini Kementerian ESDM tengah menggodok aturan baru BBM subsidi yang ditargetkan berlaku mulai tahun 2023.

BACA JUGA:PREDIKSI BRUNEI DARUSSALAM VS INDONESIA : Skuad Garuda Optimis Pesta Gol !

BACA JUGA:Sinopsis Series Mendua Episode 2; Makin Panas, Ivan Ketahuan Selingkuh

Ini mengacu pada revisi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014, Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM

Dengan adanya aturan baru BBM subsidi ini, pemerintah akan mengatur siapa saja yang berhak membeli BBM bersubsidi yang disalurkan Pertamina.

Untuk itu, ada tata cara yang diatur pemerintah mulai tahun 2023. Dimana untuk pembelian solar dan pertalite tidak boleh sembarangan lagi.

BACA JUGA:Wow, Indonesia Ada Kereta Panoramic Mewah. Cek Harga Tiketnya !

BACA JUGA:5 Fakta Unik dari Jembatan Ampera Palembang

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, pembelian solar dan pertalite sebagai BBM Pertamina bersubsidi itu akan dilakukan dalam aplikasi Mypertamina.

Hanya kendaraan roda dua dan empat yang sudah terdaftar di aplilkasi itu, berhak membeli solar dan pertalite.

Untuk mendaftar dalam aplikasi Mypertamina itu juga tidak mudah. Karena akan ada kriteria pengguna BBM subsidi. 

BACA JUGA:Ini 10 Cara Mencairkan Bansos PIP, Ada Rp 450 Ribu-Rp 1 juta untuk Pelajar

BACA JUGA:Belum Dapat Bansos PIP, Coba Lakukan 10 Langkah Ini !

Nanti, dilihat dari spesifikasi kendaraan. Kemudian pembatasan cubicle centimeter (CC) kemungkinan juga akan menjadi kriteria yang berhak mendaftar Mypertamina.

Meskipun hal itu belum menjadi keputusan final.Oleh sebab itu selama dalam pembahasan maka pertimbangan pemerintah terkait CC kendaraan dan kriteria lain akan jadi fokus utama. Sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat.

Seperti dilansir palpos.id dari radar kaur.disway.id Minggu (25/12/2022), Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, harus ada kejelasan kriteria kendaraan apa saja yang dilarang atau diperbolehkan gunakan Pertalite dan Solar subsidi. 

BACA JUGA:Bansos PIP Berhasil Luaskan Akses Pendidikan di Indonesia

BACA JUGA:Soal Lampu Jalan Banyak Mati di Kota Palembang, Dua Anggota Dewan Angkat Bicara

"Intinya kendaraan yang dilarang beli solar dan pertalite adalah mobil dan motor yang mahal-mahal.

Kalau mobil umum tentu harus dibantu apalagi untuk kegiatan masyarakat. Jadi, Intinya yang dilarang gunakan Pertalite dan Solar adalah orang yang mampu," ungkap dia.

Dikabarkan, spesifikasi kendaraan yang dilarang isi Pertalite menyasar di atas 1.400 cubicle centimeter (cc), dan motor di atas 250 cc.

BACA JUGA:Hebat, Hanya Pakai HP Bisa Dapat Saldo Dana Gratis Sampai Rp 800.000

BACA JUGA:Es Krim Apa Bisa Buat Radang Tenggorokan? Ini Jawabannya

Walaupun keputusan itu belum final karena masih dalam pembahasan. Arifin Tasrif menegaskan aturan baru dibuat supaya ada pengaturan penggunaan BBM subsidi berupa Pertalite dan Solar subsidi agar tepat sasaran.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyampaikan ke depan harus ada pengaturan penggunaan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar Subsidi agar tepat sasaran.

Sementara itu PT Pertamina Patra Niaga mencatat, konsumen yang mendaftarkan kendaraan di MyPertamina sebagai pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi itu sudah mencapai 3,2 juta unit kendaraan.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Tenaga Teknis Kemenag RI 2022, Ini 3 Kriteria Pelamar yang Dibutuhkan

BACA JUGA:Buruan Daftar, Kemenag Buka Rekrutmen PPPK Tenaga Teknis. Ada 49.549 Formasi yang Dibuka

Secretary Corporate Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan jumlah tersebut khusus untuk kendaraan roda empat.

"BBM masih sekitar 3,2 juta kendaraan yang terdaftar (MyPertamina). Hanya roda empat. Dua belum," kata Irto.

Sementara itu, jelang libur Natal dan Tahun Baru, belum ada perubahan kembali pada harga BBM Pertamina maupun BBM milik usaha swasta.

BACA JUGA:Pemkab Empat Lawang Buka Seleksi PPPK Teknis 2022, Anda Berminat?

BACA JUGA:Horee.. Tahun 2023 Ada 3 Tunjangan Guru Bakal Cair

PT Vivo Energy Indonesia sebelumnya sudah menurunkan harga 2 jenis BBM di SPBU miliknya. Jenis BBM milik PT Vivo yang turun yakni Revvo 90 dan Revvo 92.

Revvo 90 setara Pertalite dijual Rp12.000 per liter. Sedangkan Revvo 92 setara Pertamax dijual Rp14.000 per liter.

Beberapa jenis BBM Non Subsidi yang mengalami kenaikan adalah Pertamax Dex naik dari Rp13.000 per liter jadi Rp13.300 per liter.

BACA JUGA:Kawasan Kumuh di Palembang Luasnya 1.092 Hektare, di Sini Lokasinya

BACA JUGA:Kapolri Mutasi 704 Personel, Wakapolda dan 6 Kapolres di Polda Sumsel Diganti

Jenis Pertamax Turbo naik menjadi Rp15.200 per liter dari harga awal Rp14.300 per liter. Terakhir, jenis Pertamina Dex harga jual saat ini mencapai Rp18.300 per liter.

Kenaikan ini bukan tanpa sebab, berdasarkan keterangan Pertamina  pada 30 November (Rabu malam)  BBM melakukan penyetaraan harga.

PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyesuaian harga BBM Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU.  

BACA JUGA:Kota Palembang Dipenuhi Kawasan Kumuh, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Lampu Jalan Banyak Mati, Begini Kata Pengamat Perkotaan

Sementara itu, pada saat Harga BBM Pertamina mulai naik. Justru berkebalikan harga BBM turun berlaku pada BBM milik badan usaha swasta penyedia.

Harga ini diberlakukan setelah evaluasi harga edar BBM di seluruh SPBU Indonesia.  

Harga BBM mulai turun disini yakni dari harga BBM PT Vivo Energy Indonesia. Diantaranya Revvo 90 dan Revvo 92.

Kemudian, BBM Revvo 92 yang setara Pertamax milik PT. Pertamina Persero.  

BACA JUGA:PPTK dan Bendahara DPPKB Dipanggil Satintelkam Polres Empat Lawang

Penurunan harga BBM Vivo yang merupakan badan usaha swasta secara rinci yakni BBM Revvo turun Rp600,00 per liter,  Revvo 92 turun Rp140,00 per liter.

Sedangkan BBM jenis Revvo 95 naik sebanyak Rp440 rupiah per liter.  

Sementara itu, update harga terbaru penyediaan BBM Subsidi dan Non Subsidi milik Pertamina telah melakukan penyetaraan dan standar harga mulai 1 Desember 2022 lalu. (*)

Artikel ini telah tayang di radarkaur.disway.id dengan judul https://radarkaur.disway.id/read/646264/top-harga-bbm-pertamina-proses-review-aturan-baru-bbm-langsung-berlaku-1-januari-2023/15

.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: