GAPNI: Potensi Negara Hilang Rp79 Triliun dari Air Kelapa yang Terbuang Sia-sia

Senin 30-09-2024,17:24 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Minuman air kelapa telah menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap sebagai minuman elektrolit alami yang sehat. 

Selain itu, produk-produk berbasis air kelapa seperti nata de coco juga memiliki permintaan yang tinggi di pasar internasional.

Pasar Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara Asia Timur menjadi target utama dalam pengembangan pasar ekspor produk turunan kelapa. 

GAPNI percaya bahwa dengan pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas produk, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri produk kelapa di pasar global.

Peluang Besar dari Air Kelapa yang Terabaikan

Potensi ekonomi dari air kelapa yang terbuang sia-sia mencapai angka yang sangat besar, yakni Rp79,36 triliun. 

Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar untuk memanfaatkan seluruh bagian kelapa, termasuk airnya, demi meningkatkan devisa negara. 

Hilirisasi kelapa merupakan langkah penting untuk mencapai hal ini, dan GAPNI berharap pemerintah dan pelaku usaha dapat bekerja sama dalam mewujudkan industri kelapa yang lebih maju dan berdaya saing.

Dengan pengembangan teknologi, peningkatan infrastruktur, dan kolaborasi yang erat antara pihak-pihak terkait, Indonesia bisa menjadi produsen utama produk turunan kelapa di pasar global. 

Air kelapa, yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah, dapat diubah menjadi sumber devisa yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Kategori :