Kecaman Komite Keselamatan Jurnalis: Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa dan Kekerasan terhadap Jurnalis

Jumat 04-10-2024,22:38 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Kecaman Komite Keselamatan Jurnalis: Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa dan Kekerasan terhadap Jurnalis.

Pada Rabu, 2 Oktober 2024, aparat kepolisian dari Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan penangkapan terhadap Pemimpin Redaksi Floresa, Herry Kabut, saat ia tengah meliput aksi protes warga Poco Leok terkait proyek Geothermal di Kabupaten Manggarai. 

Penangkapan ini menjadi sorotan publik, terutama setelah Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Indonesia mengecam keras tindakan represif tersebut, yang dinilai sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers dan hak-hak jurnalis.

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh floresa.co, Herry Kabut ditangkap bersama beberapa warga Poco Leok lainnya yang turut melakukan protes. 

BACA JUGA:Presidium ICEC Kecam Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa, Desak Perlindungan Kebebasan Pers

BACA JUGA:Hari Pers Internasional: 57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC Hormati Peran Media dalam Masyarakat

Berdasarkan keterangan warga setempat, Herry tidak hanya diangkut paksa ke dalam mobil aparat, tetapi juga mengalami penganiayaan. Insiden tersebut sempat didokumentasikan oleh beberapa warga yang menyaksikan kejadian langsung di lokasi.

Proyek Geothermal dan Protes Warga Poco Leok

Akar dari permasalahan ini terletak pada proyek Geothermal yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030. 

PLN dan Pemerintah Kabupaten Manggarai telah menginisiasi proyek ini dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik melalui sumber energi terbarukan. 

Namun, proyek tersebut menimbulkan gejolak di kalangan warga Poco Leok, yang merasa terancam dengan adanya pematokan lahan untuk proyek tersebut.

BACA JUGA:Konsisten Laksanakan Program PLN Peduli secara Optimal, AMSI Sumsel Beri Anugerah Penghargaan CSR Terbaik

BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Penghargaan CSR Terbaik pada AMSI Sumsel Awards 2024

Pada hari yang sama ketika aparat kepolisian menangkap Herry Kabut, warga Poco Leok melakukan aksi protes untuk menentang pembukaan akses jalan proyek Geothermal. 

Protes ini direspons oleh aparat dengan kekerasan, termasuk pemukulan dan penangkapan terhadap beberapa warga. 

Kategori :