Selain karier militernya yang cemerlang, Herindra juga terlibat dalam dunia industri pertahanan Indonesia.
Ia saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero) atau DEFEND ID, sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang teknologi pertahanan, termasuk pengembangan sistem persinyalan kereta api dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Jabatan ini menunjukkan bahwa Herindra memiliki kemampuan dalam mengelola industri strategis dan dapat membantu memperkuat posisi Indonesia dalam kemandirian pertahanan.
Keterlibatan di sektor industri pertahanan ini sejalan dengan perannya sebagai Wakil Menteri Pertahanan, di mana ia mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam merumuskan kebijakan pertahanan negara.
Kombinasi pengalaman militer, intelijen, dan industri pertahanan membuat Herindra memiliki profil yang kuat sebagai calon pemimpin BIN.
Persiapan Menuju Kepala BIN
Sebagai calon Kepala BIN, Herindra menghadapi tugas berat untuk menjaga stabilitas keamanan nasional, terutama dalam menghadapi ancaman-ancaman non-konvensional seperti terorisme, radikalisme, spionase, dan ancaman siber.
Posisi ini juga menuntut pemahaman mendalam tentang dinamika geopolitik global dan bagaimana Indonesia harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Pengalaman Herindra di TNI, terutama di satuan elite Kopassus dan jabatan intelijen yang pernah dipegangnya, memberikan keyakinan bahwa ia memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk memimpin BIN.
Namun, tantangan ke depan juga menuntut adanya pendekatan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada intelijen modern yang mampu menjawab berbagai perubahan cepat di lingkungan strategis dunia.
Tanggapan Publik dan Harapan
Pengusulan Herindra sebagai calon Kepala BIN telah menarik perhatian berbagai kalangan, terutama dari politisi, pengamat militer, dan publik.
Banyak yang menilai bahwa Herindra adalah sosok yang tepat, mengingat latar belakangnya yang mumpuni di dunia militer dan intelijen.
Namun, uji kelayakan di DPR akan menjadi momen penting bagi Herindra untuk membuktikan kelayakannya di mata para wakil rakyat.
Harapan besar tertuju kepada Herindra untuk membawa reformasi di tubuh BIN, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan intelijen yang semakin kompleks.
Di era globalisasi dan digitalisasi, kemampuan BIN dalam mengantisipasi ancaman melalui penguasaan teknologi informasi dan kemampuan analisis yang tajam sangat diperlukan.
Oleh karena itu, publik menanti langkah-langkah yang akan diambil oleh Herindra jika ia resmi diangkat sebagai Kepala BIN yang baru.
Masa Depan Badan Intelijen Negara
Sebagai badan intelijen tertinggi di Indonesia, BIN memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.