Selain itu, pelanggaran lalu lintas juga dapat merusak reputasi pengemudi, terutama jika mereka terlibat dalam kecelakaan yang menyebabkan kerugian bagi pihak lain.
Maka dari itu, selain menghindari denda tilang, penting untuk memahami bahwa ketaatan terhadap aturan lalu lintas adalah bentuk tanggung jawab sosial untuk menjaga keselamatan bersama di jalan raya.
Penindakan Ganda: Tilang ETLE dan Tilang Manual
Sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang semakin canggih memudahkan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas tanpa harus menghentikan pengendara di tempat.
Kamera ETLE yang tersebar di berbagai titik strategis di kota-kota besar Indonesia dapat menangkap pelanggaran seperti penggunaan ponsel, tidak mengenakan sabuk pengaman, hingga pelanggaran lampu lalu lintas.
Namun, selama Operasi Zebra 2024, polisi juga akan melakukan penindakan langsung atau tilang manual di lapangan.
Hal ini dilakukan untuk menangani pelanggaran yang tidak terjangkau oleh sistem ETLE, seperti pengemudi di bawah umur, pengendara yang tidak membawa SIM atau STNK, serta pengemudi yang berkendara di bawah pengaruh alkohol.
Dengan demikian, pelanggaran lalu lintas akan ditindak tegas baik melalui sistem teknologi maupun langsung di lapangan.
Menjaga Keselamatan dan Ketaatan di Jalan Raya
Dengan adanya Operasi Zebra 2024, masyarakat diimbau untuk selalu menaati peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan saat berkendara.
Mengetahui jenis-jenis pelanggaran yang dapat dikenakan denda tilang termahal bisa menjadi motivasi untuk lebih berhati-hati di jalan.
Jangan sampai kecerobohan dalam berkendara justru merugikan diri sendiri dan orang lain.
Selain itu, disiplin dalam berlalu lintas juga menjadi cerminan kedewasaan dan rasa tanggung jawab sebagai pengguna jalan raya.
Mari jadikan Operasi Zebra 2024 sebagai momentum untuk memperbaiki perilaku berkendara dan mewujudkan jalan raya yang lebih aman dan tertib.