PALPOS.ID-Citroën DS bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi simbol dari revolusi dalam dunia otomotif.
Diluncurkan pertama kali pada tahun 1955 oleh pabrikan mobil asal Prancis, Citroën, mobil ini segera mencuri perhatian dunia karena desainnya yang futuristik dan teknologi canggih yang melekat padanya.
Bagi banyak orang, Citroën DS adalah sebuah mahakarya yang menggabungkan keindahan visual dengan inovasi teknis yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Bahkan hingga hari ini, mobil ini tetap menjadi ikon yang menginspirasi para desainer dan insinyur otomotif.
BACA JUGA:Meluncur di China, MG ES5 Tantang BYD Atto 3 dengan Fitur Unggulan dan Desain Futuristik
BACA JUGA:Menghidupkan Kembali Legenda Off-Road Ford Bronco Bertenaga Listrik Siap Taklukkan Masa Depan
Citroën DS lahir dari tangan dua tokoh legendaris di dunia otomotif: Flaminio Bertoni, desainer asal Italia, dan André Lefebvre, seorang insinyur penerbangan Prancis.
Bertoni dikenal dengan visi artistiknya yang brilian, sedangkan Lefebvre membawa keahlian teknis dari dunia penerbangan. Bersama-sama, mereka menciptakan Citroën DS—mobil yang mengubah standar otomotif di pertengahan abad ke-20.
Saat DS diperkenalkan di ajang Paris Motor Show 1955, mobil ini langsung menciptakan sensasi.
Dalam 45 menit pertama sejak debutnya, Citroën menerima 743 pesanan, sebuah angka yang hampir mustahil dicapai pada saat itu. Pada hari pertama, pemesanan melonjak hingga 12.000 unit.
BACA JUGA:PT Pindad Perkenalkan MV3 Garuda Limousine, SUV Antipeluru untuk Pemimpin Indonesia
BACA JUGA:Mazda BT-50 Facelift 2024 Sebuah Pickup Gahar dengan Sentuhan Elegan
Antusiasme publik terhadap DS tidak terlepas dari desainnya yang futuristik dan teknologi yang belum pernah ada di dunia otomotif sebelumnya.
Salah satu fitur unggulan DS adalah suspensi hydropneumatic self-leveling, sebuah inovasi revolusioner yang membuat mobil ini memiliki pengendalian luar biasa dan kenyamanan berkendara yang sempurna.
Suspensi ini memungkinkan mobil untuk menyesuaikan ketinggian dan tingkat kenyamanan secara otomatis berdasarkan kondisi jalan dan beban mobil, sehingga pengemudi dan penumpang merasakan sensasi berkendara yang sangat halus, sering diibaratkan seperti "melayang di atas karpet ajaib."