PALPOS.ID - Di tengah pesatnya perkembangan era digital, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan telekomunikasi besar ini adalah penerapan kecerdasan buatan (AI) pada berbagai aspek operasional perusahaan.
Yessie D. Yosetya, selaku Direktur & Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata, menekankan bahwa penggunaan AI di XL Axiata bukan sekadar tren, melainkan strategi utama untuk meningkatkan efisiensi, memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal, dan membuka peluang bisnis baru.
Menurut Yessie, AI berperan penting dalam pemeliharaan jaringan prediktif, manajemen lalu lintas real-time, hingga perencanaan jaringan otonom yang meningkatkan keandalan layanan dan mengurangi waktu henti.
BACA JUGA:Pelanggan Gen Z Naik hingga 70%, XL Axiata Gelar AXIS Nation Cup Tiap Tahun
BACA JUGA:Karyawan XL Axiata Gelar Donor Darah Serentak di Lima Kota Sumatera untuk Anak Penderita Kanker
Dikatakan Yessie, AI juga memungkinkan XL Axiata mengatasi tantangan konsumsi energi dan manajemen menara.
Dengan AI, perusahaan dapat mengurangi konsumsi listrik, menurunkan jejak karbon, meningkatkan ROI pembangunan menara, serta menaikkan kualitas layanan dan skor Net Promoter Score (NPS) sebesar 5-6 poin.
Dalam pelayanan pelanggan lanjut Yessie, AI membantu memangkas waktu penanganan keluhan hingga 50% dan meningkatkan resolusi panggilan pertama sebesar 60%, serta mengurangi tingkat churn pelanggan.
Yessie menambahkan, penerapan AI memungkinkan otomatisasi berbagai proses seperti penjualan, layanan, dan onboarding pelanggan, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga membuka peluang bisnis baru melalui penawaran solusi AI kepada mitra eksternal.
BACA JUGA: XL Axiata Perkuat Jaringan 4G untuk Mendukung Kesuksesan PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut
BACA JUGA: XL Axiata Tbk Menghadirkan Paket Inovatif
Di sisi lain kata Yessie, XL Axiata sangat memperhatikan risiko keamanan siber.
"Kita berkomitmen untuk menerapkan AI secara bertanggung jawab dengan langkah-langkah mitigasi yang mencakup protokol keamanan khusus AI, tata kelola data ketat, audit keamanan berkala, kolaborasi antar departemen, dan pelatihan karyawan mengenai ancaman siber, " ungkapnya, Jumat, 25 Oktober 2024.