PALPOS.ID - PSHT Berdiri Tahun 1922: Sejarah dan Dedikasi Panjang dalam Seni Bela Diri Tradisional.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), atau yang kerap dikenal sebagai SH Terate, merupakan organisasi pencak silat dengan sejarah yang panjang dan nilai-nilai luhur.
Didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922, PSHT terus berkembang dan berperan aktif dalam pelestarian dan perkembangan seni bela diri pencak silat di Indonesia hingga saat ini.
PSHT adalah salah satu organisasi yang ikut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada tahun 1948 dan kini memiliki jutaan anggota yang tersebar baik di dalam maupun luar negeri.
Sejarah Awal Berdirinya Setia Hati dan Perjalanan PSHT
Cikal bakal Persaudaraan Setia Hati dimulai dari upaya seorang tokoh bernama Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo pada tahun 1903 di Surabaya, Jawa Timur.
Ia merintis aliran pencak silat yang dikenal sebagai "Setia Hati" dengan maksud menjadikan bela diri sebagai media pengajaran karakter dan moral.
Nama awal dari aliran ini adalah Djojo Gendilo Tjipto Muljo dengan konsep persaudaraan yang dikenal sebagai "Sedulur Tunggal Ketjer."
Pada tahun 1917, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo mendirikan Persaudaraan Setia Hati di Winongo, Madiun. Beliau mengembangkan organisasi ini dengan prinsip persaudaraan yang kuat.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi-Supriyanto Minta Masyarakat Jaga Persatuan, Tolak Isu Kesukuan dan Rasis
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi Janji Tingkatkan Puskesmas Pedamaran Timur Menjadi Rumah Sakit
Lima tahun kemudian, salah satu muridnya yang bernama Ki Hadjar Hardjo Oetomo, yang memiliki latar belakang sosial yang lebih dekat dengan rakyat biasa, mengajukan izin untuk mengembangkan sistem pendidikan pencak silat Setia Hati agar dapat dipelajari oleh masyarakat umum, bukan hanya untuk golongan bangsawan.
Dengan restu dari Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo, berdirilah PSHT pada tahun 1922, awalnya dikenal sebagai SH Pemuda Sport Club (SH PSC).
Perjuangan di Era Kolonial Pembentukan PSHT oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo tidak mudah.