PSHT Berdiri Tahun 1922: Sejarah dan Dedikasi Panjang dalam Seni Bela Diri Tradisional

Kamis 14-11-2024,19:13 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, aktivitas yang dianggap dapat mempengaruhi masyarakat menjadi ancaman bagi pemerintahan kolonial. 

BACA JUGA:Diyakini Sebagai Sosok Amanah: Barisan Relawan Kecamatan Pedamaran Siap Menangkan Muchendi-Supriyanto!

BACA JUGA:Masyarakat Pedamaran Sambut Program Seragam Sekolah Gratis dari Pasangan Muchendi-Supriyanto di Pilkada OKI

Akibatnya, Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap dan menjalani hukuman di beberapa daerah pengasingan. 

Namun, organisasi ini terus bertahan dan berkembang melalui masa-masa sulit.

Pada tahun 1942, PSHT mengalami perubahan nama menjadi Setia Hati Terate oleh Soeratno Sorengpati, salah satu murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo. 

Nama ini kemudian disahkan pada kongres pertama organisasi tersebut pada tahun 1948, menjadikan PSHT sebagai bagian dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang baru dibentuk. 

BACA JUGA:Debat Publik Pilkada OKI 2024: Muchendi Usul Internet of Things, Abdiyanto Minta Pakai Bahasa Dusun

BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Sosok Muchendi Mahzareki Pemimpin Muda Berkarakter, Siap Meneruskan Kejayaan OKI

Sejak saat itu, PSHT bertransformasi menjadi organisasi berbasis persaudaraan dengan struktur demokratis, namun tetap mempertahankan tradisi paguron (perguruan) yang menghargai guru dan nilai-nilai ajarannya.

Perkembangan PSHT dari Masa ke Masa

Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1952, PSHT dipimpin oleh sejumlah ketua yang berperan besar dalam memajukan organisasi ini. 

Pimpinan berganti-ganti, mulai dari Soetomo Mangkoedjojo hingga Mas Imam Koesoepangat yang memberikan inovasi dengan memperkenalkan 90 senam dasar, jurus 1–4, serta jurus belati dan jurus toya.

Pada masa Tarmadji Boedi Harsono, PSHT mengalami perkembangan pesat dengan membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara. 

BACA JUGA:Komitmen Berikan Dukungan: Toga Mulya Guna Percaya Muchendi-Supriyanto Bisa Melanjutkan Kinerja Ishak Mekki!

BACA JUGA:Calon Bupati Muchendi Disambut Hangat Masyarakat Tanjung Lubuk: Kampanyekan Program Pro Rakyat di Pilkada OKI

Pada tahun 1985, Menpora saat itu, Abdul Ghofur, meresmikan pembangunan Padepokan Agung sebagai pusat kegiatan PSHT.

Kategori :