Berdasarkan data dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), terdapat 2.119 temuan hoaks pada semester pertama 2024.
BACA JUGA:Danrem 044 Gapo Apresiasi Program Kerja AMSI Sumsel dalam Memerangi Penyebaran Hoaks
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Dukung Program Kerja AMSI Sumsel: Konsen Memerangi Hoaks di Media Sosial
Sementara itu, pada tahun 2023, jumlah temuan mencapai 2.330 kasus.
“Ini menunjukkan tren yang memprihatinkan. Karena itu, AMSI Sumsel akan melakukan verifikasi berlapis terhadap informasi yang dicurigai mengandung hoaks,” tegas Nila.
Kabid PKP Diskominfo Sumsel, Andi Suman, menambahkan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan data hoaks yang beredar di wilayah Sumsel.
Namun, data ini belum dapat dipublikasikan karena masih dalam tahap pengumpulan.
BACA JUGA:Duet Ardhy-Edwar Pimpin AMSI Sumsel 2024-2028: Membangun Masa Depan Media Siber di Sumatera Selatan
BACA JUGA:AMSI Sumsel Gelar Konferwil III: Menyongsong Masa Depan Media Siber yang Lebih Berkualitas
“Setelah selesai, data ini akan kami rilis sebagai langkah antisipasi dan edukasi bagi masyarakat,” ujar Andi.
Demokrasi Sebagai Proses Kesetaraan dan Keadilan
Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar, menyampaikan pandangan bahwa Pilkada bukan hanya tanggung jawab institusi penyelenggara, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat.
Menurutnya, demokrasi adalah proses yang melibatkan saling menghargai, kesetaraan, dan keadilan.
“Semua pihak harus terlibat untuk memastikan proses demokrasi ini berjalan baik dan benar-benar mencerminkan kedaulatan rakyat,” kata Bagindo.
BACA JUGA:Foto Ketua Bawaslu OKI dan Cawabup Abdiyanto Beredar di Medsos: AMSI Sumsel Tegaskan Hoaks
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Dukung AMSI Sumsel dalam Memerangi Berita Hoaks
Ia juga menegaskan pentingnya menghindari konflik yang dapat memecah belah masyarakat.