Dibandingkan dengan 7 hari dengan metode manual. Ini memberikan efisiensi waktu hingga 86 persen yang langsung meningkatkan produktivitas engineer,” ungkap Jerry.
Lebih lanjut, teknologi SOPPRED yang menggunakan prediksi multi-stage modular untuk parameter Pore Pressure and Fracture Gradient (PPFG)
Memungkinkan penghindaran drilling hazard, seperti rontokan shale pada formasi Gumai.
BACA JUGA:SKK Migas Luncurkan Inovasi Teknologi SPEKTRUM di Pre IOG SCM Summit
BACA JUGA:SKK Migas dan KKKS Gelar Forum Komunikasi untuk Perkuat Sinergi di Wilayah Operasional Hulu Migas
“Dengan akurasi SOPPRED, kami berhasil mengurangi waktu non-productive time (NPT) rig dari 82 jam menjadi 12 jam, yang juga menghemat sekitar 30.000 liter solar,” tambahnya.
Dukungan infrastruktur teknologi juga memainkan peran krusial dalam mendukung transformasi digital ini.
Senior Manager Information Technology Regional 1, Liston Sitanggang, mengungkapkan bahwa Zona 4 didukung oleh infrastruktur canggih, seperti High Performance Computing (HPC) server.
Infrastruktur ini memungkinkan integrasi data dari berbagai sumber secara cepat dan efisien.
BACA JUGA:Sumur ABB 140 Sumbang 729 Barel Per Day, SKK Migas : Sangat Luar Biasa
“Kami memberikan apresiasi atas inovasi luar biasa yang tercipta berkat kolaborasi lintas fungsi ini.
Transformasi digital yang telah diterapkan di Zona 4 terbukti memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap efisiensi operasional dan pencapaian target perusahaan,” tutur Liston.
Harapannya, inovasi ini dapat direplikasi di zona lainnya untuk mendukung optimalisasi kinerja Pertamina secara keseluruhan.
Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir, kolaborasi lintas fungsi yang solid, dan fokus pada keberlanjutan,
BACA JUGA:PHR Regional Sumatera Zona 4 Tingkatkan Komitmen Terhadap ESG dan Keselamatan Operasional