Program Makan Bergizi Gratis: Solusi Gizi dan Lapangan Kerja, TKN Prabowo Siapkan 48.000 Dapur

Minggu 15-12-2024,16:12 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Jika program ini diterapkan secara nasional, dengan asumsi satu dapur melayani 2.000 siswa, akan dibutuhkan hingga 48.000 dapur.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Menjadi Fokus Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

BACA JUGA:Gapasdap Minta Kesiapan Kapal Angkut Bahan Makanan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo

“Dengan adanya 48.000 dapur, program ini akan menciptakan sekitar 2,5 juta lapangan kerja baru di seluruh Indonesia,” kata Budi.

Tenaga kerja yang diperlukan tidak hanya mencakup staf dapur, tetapi juga tenaga distribusi, pengelola logistik, dan pengawasan mutu. 

“Program ini adalah investasi besar untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat ekonomi nasional,” tambahnya.

Percepatan Menuju Indonesia Emas 2045

Program ini juga menjadi salah satu strategi utama TKN Prabowo-Gibran untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif. 

BACA JUGA:LKSMC Soroti Kebijakan Amnesti Presiden Prabowo: Fokus pada Narapidana Kriminal Dianggap Keliru

BACA JUGA:KPU Respons Wacana Presiden Prabowo Soal Pilkada Tidak Langsung Melalui DPRD

Dengan gizi yang terjamin, diharapkan angka stunting dan malnutrisi dapat ditekan secara signifikan.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan program ini. 

“Kami ingin program ini menjadi gerakan nasional, di mana semua elemen bangsa berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia maju,” ujar Budi.

Rencana Implementasi: Langkah Besar di Tahun 2025

Rencana implementasi program MBG akan dimulai secara bertahap pada tahun 2025, dengan prioritas pada wilayah dengan tingkat stunting tinggi. 

BACA JUGA:Syarat Kenaikan Gaji ASN dan Honorer Guru 2025: Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Kesejahteraan Guru

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara Demi Hadapi Dampak Perubahan Iklim

“Tahun pertama akan menjadi fondasi. Setelah evaluasi, kami optimis program ini bisa berjalan serentak di seluruh Indonesia,” jelas Budi.

Kategori :