"Bukan cuma memekar-mekarkan, bagi duit, bukan, supaya mandiri. Kalau ini bisa terjadi, setiap daerah bergerak, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan bergerak, dan kita menangani inflasi," tegasnya.
BACA JUGA:Pengelolaan e-Walidata SIPD RI, Muba Dapat Sertifikat Apresiasi Kemendagri
Dengan ekonomi daerah yang bergerak secara kolektif, Tito optimistis target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Jokowi dapat tercapai.
"Bapak Presiden menarget 8%, sebetulnya sangat bisa di samping program-program lain, kalau semua daerah bergerak untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi daerahnya masing-masing," pungkasnya.
Disisi lain, Tito juga mendorong adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Menurutnya, peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) hanya akan terjadi jika ada langkah-langkah konkret untuk mendukung inovasi, mempermudah perizinan, dan meningkatkan daya saing daerah.
BACA JUGA:SK Pj Bupati OKU Diperpanjang Mendagri
BACA JUGA:Kemendagri Apresiasi Kinerja Progresif Orang Nomor 1 di OKI
"Daerah yang kreatif dan inovatif dalam menarik investasi, meningkatkan PAD, serta memanfaatkan potensi lokalnya akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional," kata Tito.
Langkah Transformasi untuk Masa Depan
Ajakan Tito untuk mengubah pola pikir pengelolaan anggaran menjadi sebuah seruan penting dalam era persaingan global.
Kepala daerah diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan, yang tidak hanya fokus pada belanja, tetapi juga meningkatkan pendapatan melalui langkah-langkah strategis.