Mereka juga menyarankan konsumen dengan kekhawatiran kesehatan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Komunikasi Lebih Lanjut
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Ausino Exim Pty Ltd, distributor produk tersebut, melalui:
BACA JUGA:Fakta Unik Mie Instan: Kenapa Semua Kalangan Suka?
BACA JUGA:Sosok Keluarga Cendana: Mamiek Soeharto Ternyata Miliki Taman Buah Seluas 3.000 Hektare
Telepon: 0413569774
Email: ausinoexim@icould.com
Hingga saat ini, pihak PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai produsen Indomie belum memberikan tanggapan resmi terkait penarikan produk di Australia ini.
Bahaya Alergen bagi Konsumen
Mengonsumsi makanan yang mengandung alergen tanpa disadari dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, termasuk anafilaksis, yang dapat mengancam nyawa.
Menurut laman resmi RSUP Dr. Sardjito, alergen adalah bahan pangan atau senyawa yang dapat menyebabkan alergi atau intoleransi pada individu tertentu.
Risiko kesehatan ini menjadi perhatian serius, terutama bagi konsumen dengan sensitivitas tinggi terhadap alergen tertentu.
BACA JUGA:Menjelajahi Kekayaan Kuliner: Ragam Mie yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Detik-Detik Pencernaan: Misteri Lama Mie Instan Menjadi Nutrisi
Alergen yang Diwaspadai
Balai POM telah mengidentifikasi beberapa bahan pangan yang tergolong sebagai alergen utama, di antaranya:
Bahan mengandung gluten, seperti sereal, rye, dan barley
Kerang-kerangan dan hasil olahannya
Telur dan hasil olahannya
Ikan dan hasil olahannya
Kacang tanah, kedelai, dan hasil olahannya
Susu dan hasil olahannya (termasuk laktosa)
Tree nuts dan hasil olahan kacang
Sulfit (>10 ppm)
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Harmoni Rasa: Mie Instan dan Kombinasi Makanan yang Tidak Ideal
BACA JUGA:Menggoda Lidah, Menimbang Risiko: Nasi dan Mie Instan dalam Perspektif Kesehatan
Tantangan Labelisasi Produk
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya labelisasi yang jelas dan transparan pada produk pangan, terutama untuk produk ekspor yang harus memenuhi regulasi negara tujuan.
Australia, misalnya, memiliki standar yang ketat terkait informasi kandungan alergen pada label makanan.
Kelalaian dalam mencantumkan informasi ini dapat berujung pada penarikan produk, yang tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga memengaruhi reputasi merek.