Setiap tahun, OCCRP merilis daftar tokoh dunia yang dianggap memiliki dampak besar terhadap kejahatan terorganisasi dan korupsi.
Daftar ini kerap menimbulkan kontroversi, terutama karena tidak semua tokoh yang dinominasikan mendapatkan keadilan dalam penilaian.
Bagi banyak pihak, masuknya nama Jokowi dalam daftar ini menjadi pukulan, mengingat citranya selama dua periode memimpin Indonesia sebagai figur yang sederhana dan berupaya memajukan pembangunan nasional.
Namun, beberapa pihak juga memandang ini sebagai peringatan untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik di pemerintahan.