Proses pembudidayaan kopi di Indonesia sangat bergantung pada kondisi tanah dan iklim yang ada di setiap daerah.
BACA JUGA:Kelezatan Seruit : Kuliner Tradisional Khas Lampung
BACA JUGA:Menyelami Kelezatan Pendap : Kuliner Unik dan Khas dari Bengkulu
Di daerah pegunungan dengan ketinggian yang ideal, biji kopi dapat berkembang dengan sempurna.
Keanekaragaman iklim dan kondisi tanah di Indonesia memungkinkan berbagai jenis kopi tumbuh dengan ciri khas masing-masing.
Kopi Arabika, misalnya, tumbuh baik di daerah yang lebih tinggi seperti di Gayo, Toraja, dan Kintamani, Bali.
Rasanya yang cenderung lebih asam, lebih ringan, dengan aroma yang harum membuatnya populer di kalangan penikmat kopi.
Di sisi lain, kopi Robusta lebih banyak ditemukan di dataran rendah, dengan rasa yang lebih kuat dan sedikit pahit.
Kopi jenis ini banyak ditanam di daerah Jawa, Lampung, dan Sumatera.
Selain itu, Indonesia juga dikenal dengan kopi luwaknya, sebuah kopi yang proses pembuatannya melalui cara yang unik.
Biji kopi yang telah dimakan oleh musang luwak akan dikeluarkan kembali dalam bentuk yang sudah difermentasi secara alami dalam perut musang tersebut.
Kopi jenis ini terkenal dengan harga yang tinggi dan rasa yang khas.
Kopi bukan hanya sekadar minuman, namun juga merupakan bagian dari ritual kehidupan sosial masyarakat.
Di banyak daerah di Indonesia, kopi menjadi sajian wajib dalam berbagai acara.
Di Jawa, misalnya, banyak orang menikmati kopi sambil bercengkrama dengan keluarga atau teman-teman dekat di pagi hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, kopi menjadi teman setia yang menemani aktivitas pagi, siang, hingga malam.