Tanaman kelapa sawit dan karet menjadi komoditas utama di daerah ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Menuju Kabupaten Sumba Selatan, Tantangan dan Harapan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Calon Kabupaten Sumba Timur Jaya Permudah Pelayanan Publik
Pariwisata Alam:
Keindahan alam seperti hutan tropis dan sungai memberikan peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata berbasis ekowisata.
Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan dan menopang pembangunan di berbagai sektor.
Tantangan Pemekaran
Jumlah Penduduk yang Rendah Dengan jumlah penduduk hanya sekitar 47.000 jiwa, pemekaran Rungan Manuhing menghadapi tantangan dalam membangun ekonomi berbasis populasi.
Wilayah yang luas namun penduduk yang sedikit dapat mempersulit distribusi layanan publik dan pembangunan infrastruktur.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wilayah NTT Berganti Nama Menjadi Provinsi Kupang Raya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Calon Provinsi Timor Barat dan Tantangan Pembangunan
Pengelolaan Anggaran
Efisiensi pengelolaan anggaran menjadi isu krusial. Biaya administrasi pemerintahan yang tinggi, seperti pembangunan kantor pemerintahan, layanan kesehatan, dan pendidikan, bisa menjadi beban berat bagi daerah baru.
Jika PAD tidak cukup besar, Rungan Manuhing akan sangat bergantung pada dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat.
Infrastruktur Dasar
Saat ini, wilayah Rungan Manuhing masih kekurangan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan jaringan telekomunikasi yang memadai.
Peningkatan aksesibilitas menjadi prioritas utama jika wilayah ini resmi dimekarkan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Calon Provinsi Kepulauan Flores dan Potensi Pariwisata
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Calon Provinsi Sumba Sabu Raijua Fokus Percepat Pembangunan
Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Ketersediaan tenaga kerja terampil dan profesional juga menjadi tantangan.