Hal ini diperburuk oleh jumlah penduduk yang besar, sehingga kompleksitas dalam menyediakan layanan publik yang efisien dan efektif semakin meningkat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Menuju Kabupaten Kepulauan Sangihe Selatan yang Lebih Mandiri
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Langowan Menuju Kota Mandiri untuk Pengembangan Sektor Pariwisata
Pemekaran wilayah dianggap sebagai solusi logis untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut.
Selain memperpendek rentang kendali pemerintahan, pembentukan provinsi baru juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan potensi ekonomi yang lebih terfokus.
Usulan Tiga Calon Provinsi Baru di Sulawesi Selatan
1. Provinsi Luwu Raya
Calon Provinsi Luwu Raya mencakup wilayah seluas 17.695 kilometer persegi, yang hampir setara dengan luas Provinsi Sulawesi Barat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Minahasa Tengah, Harapan Baru untuk Pembangunan Infrastruktur
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Lima Kabupaten dan Kota Baru Akan Terbentuk dari Minahasa
Wilayah ini terdiri dari lima daerah, yaitu Kota Palopo (calon ibu kota), Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu, dan Kabupaten Luwu Tengah (hasil pemekaran Kabupaten Luwu).
Potensi Ekonomi dan Kondisi SosialLuwu Raya memiliki penduduk lebih dari 1 juta jiwa atau sekitar 13% dari total penduduk Sulawesi Selatan.
Kota Palopo menjadi pusat ekonomi di wilayah ini, sementara kota-kota lain seperti Belopa, Masamba, dan Malili berperan sebagai pendukung utama.
Wilayah ini dikenal dengan sektor perkebunan dan pertambangan, khususnya tambang nikel di Luwu Timur.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Calon Kabupaten Bolaang Mongondow Tengah, Peluang Investasi Baru
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potensi dan Tantangan Pembentukan 2 Provinsi Baru
Harapan dan TantanganPemekaran Provinsi Luwu Raya diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan publik, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia yang harus mampu mendukung terbentuknya provinsi baru.