Meskipun memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, Batui-Toili menghadapi beberapa kendala yang harus diselesaikan sebelum resmi menjadi kabupaten.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Usul Pembentukan 2 Provinsi serta 5 Kabupaten dan Kota Baru
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur. Jalan penghubung antar kecamatan masih memerlukan peningkatan, begitu pula dengan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum merata.
Selain itu, sumber daya manusia juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Pemekaran akan menuntut adanya tenaga kerja terampil di berbagai sektor, mulai dari administrasi pemerintahan hingga pengelolaan sumber daya alam.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kerja menjadi prioritas yang harus dicanangkan sebelum pemekaran dapat terealisasi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Tantangan dan Harapan Pembentukan Provinsi Barito Raya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Timur: Blambangan Calon Provinsi Baru di Ujung Timur Pulau Jawa
Aspek administratif dan politik juga menjadi tantangan tersendiri.
Persetujuan pemekaran harus melalui berbagai tahapan birokrasi di tingkat provinsi dan pusat.
Dengan masih diberlakukannya moratorium pemekaran daerah oleh pemerintah pusat, perjuangan untuk mewujudkan Kabupaten Batui-Toili masih harus menempuh jalan panjang.
Warga Batui-Toili secara umum sangat mendukung rencana pemekaran ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Usulan Pembentukan 3 Provinsi Baru Demi Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Barat: Intip Potensi Lokal Calon Provinsi Sambas Raya
Mereka percaya bahwa dengan menjadi kabupaten sendiri, pelayanan publik akan lebih efektif dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.