Oleh karena itu, kelengkeng ini menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari sensasi rasa yang lebih lezat.
BACA JUGA:Keunikan Buah Cucamelon “Semangka Kecil” yang Menakjubkan
BACA JUGA:Menu yang Cocok untuk Ngedrakor Teman Sempurna untuk Maraton Drama Korea
Kelengkeng kulit merah memiliki variasi jenis, di antaranya kelengkeng ‘merah delima’ dan kelengkeng ‘merah jember’, yang keduanya terkenal dengan rasa manis dan tekstur daging buah yang renyah.
2. Proses Budidaya Kelengkeng Kulit Merah
Budidaya kelengkeng kulit merah membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam pemilihan lokasi tanam dan perawatan pohon yang optimal.
Pohon kelengkeng kulit merah umumnya dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim tropis, dengan suhu sekitar 25 hingga 35 derajat Celsius dan kelembapan udara yang tinggi.
Selain itu, tanah yang cocok untuk budidaya kelengkeng kulit merah adalah tanah yang subur dengan pH antara 5,5 hingga 6,5.
Pohon kelengkeng kulit merah biasanya memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 tahun setelah penanaman untuk mulai berbuah.
Namun, masa panen yang panjang tersebut sebanding dengan hasil yang diperoleh, mengingat kelengkeng kulit merah bisa menghasilkan buah yang berkualitas tinggi dan memiliki harga jual yang lebih mahal dibandingkan kelengkeng biasa.
Selain itu, perawatan yang baik dan pemangkasan pohon yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan.
Pemangkasan yang dilakukan dengan benar akan membantu proses pematangan buah secara merata dan mengurangi kemungkinan buah rusak akibat cuaca atau serangan hama.
3. Rasa dan Kelezatan yang Mempesona
Salah satu alasan mengapa kelengkeng kulit merah ini begitu diminati adalah rasa buahnya yang sangat manis dan menyegarkan.
Daging buah kelengkeng kulit merah memiliki tekstur yang lebih padat, kenyal, dan juicy, dengan kandungan air yang melimpah.
Rasa manisnya lebih intens dibandingkan dengan kelengkeng pada umumnya, sehingga banyak orang yang menjadikannya sebagai camilan segar atau bahan tambahan dalam berbagai olahan kuliner.