PALEMBANG, PALPOS.ID - Gandeng AMSI dan AJI, Diskominfo Sumsel Inisiasi Fact Checker untuk Tangkal Misinformasi.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Selatan terus mengambil langkah strategis dalam memerangi penyebaran hoaks dan misinformasi di era digital.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan menginisiasi pelatihan Fact Checker dalam program Sumsel Cek Fakta.
Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumsel dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, yang memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi dalam menangani penyebaran informasi yang akurat.
BACA JUGA:Foto Ketua Bawaslu OKI dan Cawabup Abdiyanto Beredar di Medsos: AMSI Sumsel Tegaskan Hoaks
Kepala Diskominfo Sumsel, Rika Efianti, SE, MM, yang didampingi oleh Sekretaris Diskominfo, Imansyah, SE, MM, menyampaikan bahwa program ini menjadi terobosan baru di lingkungan pemerintahan provinsi se-Sumatera.
Ia menekankan bahwa pelatihan Fact Checker sangat krusial dalam mendukung transparansi informasi di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Di era digital yang semakin pesat, penyebaran informasi begitu cepat dan sulit dikendalikan, baik itu informasi positif maupun negatif.
Tugas kami sebagai penyampai informasi pembangunan Sumatera Selatan adalah memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada masyarakat akurat, kredibel, dan sesuai dengan fakta.
BACA JUGA:PLN UID S2JB Raih Penghargaan CSR Terbaik pada AMSI Sumsel Awards 2024
Program ini juga mendukung visi Gubernur dan Wakil Gubernur HDCU dalam mewujudkan Sumsel yang lebih informatif,” ujar Rika.
Lebih lanjut, Rika menjelaskan bahwa ide pelatihan Fact Checker ini muncul setelah ia menghadiri seminar Cek Fakta Pilkada dalam Kongres AJI Indonesia di Palembang beberapa waktu lalu.
Dari pertemuan tersebut, ia menyadari pentingnya langkah proaktif dalam menangkal hoaks, terutama menjelang tahun politik yang sering diwarnai dengan penyebaran informasi yang bias dan tidak terverifikasi.